Friday, August 28, 2015

Situs Agen Judi - 6 Tips Cara Agar Cepat Hamil

Prediksi Togel Online, Situs Agen Judi, Togel Hari Ini, Naga303


Prediksi Togel Online -  6 Tips Cara Agar Cepat Hamil Berikut beberapa tips cepat hamil yang saya ambil dari kompas tanpa editing agar pesan para ahli yang bisa membantu mewujudkan impian Anda untuk segera memiliki momongan tidak simpang siur.

Tapi maaf, ulasan dalam artikel ini hanya beberapa poin penting saja, karena informasi yang saya dapat terbatas. Selebihnya Anda bisa menemukan penjelasan lengkap di dalam buku panduan cara cepat hamil yang tebalnya mencapai 299 halaman. Saya yakin Anda akan mendapatkan informasi berharga seputar cara cepat hamil, karena creator buku ini adalah seorang pakar kehamilan yang sudah mendedikasikan hidupnya untuk membantu pasangan yang ingin segera hamil.

Ok, silahkan dibaca sampai paham maksudnya dan jangan lupa di share artikel 6 tips rahasia agar cepat hamil ini kepada teman jika bermanfaat.

1. Perhatikan berat badan
Idealnya, Anda memulai kehamilan pada berat badan ideal. Meski begitu melakukan penurunan berat badan secara radikal hanya untuk hamil bukanlah tindakan yang sehat.

"Yang terbaik adalah melakukan pengaturan pola makan dan olahraga sebelum konsepsi dan lanjutkan hal ini saat hamil dan setelah persalinan," kata Dr.Susan Clifford, asisten profesor obgyn di Duke University Medical Center.

Situs Agen Judi -  Olahraga aerobik ringan tetap bisa dilakukan ibu hamil. Namun jika sebelum hamil seseorang kurang aktif bergerak maka akan sulit untuk berolahraga selama hamil. Menjaga berat badan juga berarti berhenti merokok, menghindari alkohol, minum vitamin prenatal, dan mengonsumsi makanan sehat.

2. Prediksi masa subur

Untuk memaksimalkan peluang kehamilan, cobalah menggunakan alat prediksi masa subur. Alat ini akan mendeteksi hormon luteinizing, yang tinggi saat kita sedang subur. Cara penggunaannya pun mudah, seperti halnya alat tes kehamilan di rumah.

3. Jaga mood

Mencoba untuk memiliki bayi bisa dimulai dengan melakukan hubungan seksual saat masa subur. Tetapi setelah beberapa lama kegiatan ini mulai terasa seperti kewajiban dibanding kegiatan yang dinanti dengan suami.

Untuk mencegah timbulnya perasaan tersebut, cobalah untuk tetap bersikap romantis dan lakukan sesuatu yang membuat rileks sebelum bercinta. Misalnya nonton film berdua atau pillow talk mengenai hal-hal ringan. Sebaiknya Anda tak perlu memaksa pasangan untuk bercinta hanya karena saat itu sedang masa subur Anda. Perasaan terpaksa bisa membuat acara bercinta menjadi tak menarik sehingga Anda berdua malas untuk mengulanginya.

4. Tes dan tes

Ketika sel telur yang sudah dibuahi menempel di rahim, tubuh akan memproduksi hormon yang disebut human chorionic gonadotropin (hCG) dan kehadiran hormon ini bisa dideteksi oleh alat tes kehamilan di rumah.

Jangan segan untuk melakukan tes kehamilan jika menstruasi Anda terlambat. Cara ini sangat membantu untuk melindungi si calon bayi dan Anda bisa segera melakukan perubahan gaya hidup demi kesehatan si bayi.

5. Siapkan mental

Hamil tidak selalu bisa terjadi pada percobaan pertama. Perasaan tak sabar saat menanti hasil di alat tes kehamilan kemudian hasilnya adalah negatif memang bisa membuat kita sedih. Tapi ketahuilah Anda tidak sendiri.

Para ahli menyebutkan, kemungkinan pasangan usia subur untuk hamil persiklus adalah 20 persen, dan sekitar 50 persen pasangan usia subur baru bisa hamil setelah 6 bulan. Sementara itu 85 persen pasangan baru hamil setelah satu tahun melakukan program kehamilan.

6. Cari dukungan

Kemudahan informasi di internet sangat memudahkan kita untuk bergabung dengan komunitas yang sama demi mendapatkan dukungan dan berbagi pengalaman. Mengetahui ada banyak orang lain di luar sana yang memiliki pengalaman yang sama akan membuat kita tidak terlalu tertekan. Suasana hati yang rileks dan bebas stres diakui banyak orang bisa membantu terwujudnya kehamilan yang diidamkan. Togel Hari Ini




By Posted :Naga303

Togel Hari Ini - Tips Hubungan Intim Suami Istri Agar Cepat Hamil

Prediksi Togel Online, Situs Agen Judi, Togel Hari Ini, Naga303


Prediksi Togel Online -  Tips Hubungan Intim Suami Istri Agar Cepat Hamil, Sebelumnya saya ingin bertanya, apakah Anda ingin segera hamil dan memiliki momongan? Sudah mencoba tips seputar hamil apa saja? Saya cukup tahu, bagaimana rasanya memperjuangkan keinginan terbesar setelah syah menjadi suami istri tersebut. Memang dalam membina bahtera rumah tangga, harta tak selamanya memegang peranan penting. "Apalah arti harta jika keluarga serasa belum lengkap tanpa hadirnya momongan". Pernah merasa seperti itu? Berarti bukan cuma Anda saja, dan sayangnya banyak pasangan tetap kekeh berusaha demi keinginannya. Anda tak perlu berkecil hati dan menyerah pada keadaan, karena sejatinya ada banyak cara yang bisa Anda coba. Salah satunya adalah mengatur hubungan intim dengan suami.

Jangan dianggap sepele, hal ini sudah terbukti cukup efektif bagi kebanyakan pasangan suami istri yang menginginkan momongan. Lantas bagaimana cara mengatur hubungan intim yang baik dan benar sehingga dapat hamil lebih cepat?

Berikut ini Tips Lengkap, Cara Berhubungan Intim Agar Cepat Hamil.

Mengatur Program Bercinta agar cepat hamil :
Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan jika ingin berhubungan intim dengan suami. Atur waktu dengan tepat. Lakukan perhitungan kehamilan atau masa subur dengan lebih teliti. Dan atur waktu pelaksanaan hubungan itu sendiri. Lakukan hubungan dengan posisi yang benar dan dapat meningkatkan peluang kehamilan. Berkaitan dengan hal pertama, Anda (wanita) harus belajar terlebih dahulu menghitung masa kesuburan, karena pada masa-masa seperti inilah sel telur yang ada di rahim akan lebih mudah dibuahi oleh sperma saat berhubungan dengan suami.

Situs Agen Judi -  Untuk menghitung fertilisasi sebenarnya cukup mudah. Masa subur biasanya pada hari ke-12 hingga 16 sejak hari pertama haid. Masa itu dianggap sebagai masa subur seorang wanita, sehingga dengan melakukan hubungan pada masa-masa tersebut maka peluang Anda untuk hamil lebih besar. Tapi jika Anda tidak yakin dengan penanggalan siklus menstruasi, masa subur bisa dideteksi dengan cara lainnya.

Beberapa cara lain untuk mengetahui masa subur pada seorang wanita adalah melalui observasi terhadap lendir serviks dan juga suhu basal tubuh. Pada saat memasuki masa subur, lendir serviks akan berubah menjadi lebih kental dan lengket. Warnanya putih bersih dan biasanya tidak bisa dipisahkan dengan tangan. Jadi jika Anda mendapati hal tersebut berarti dapat dipastikan Anda sedang mengalami masa subur.

Sedangkan untuk observasi suhu basal tubuh, yang harus Anda lakukan adalah mengukur suhu tubuh sesudah bangun tidur dan sebelum melakukan kegiatan apapun. Kenapa setelah bangun tidur dan sebelum melakukan aktifitas apapun? Alasannya karena suhu tubuh pada waktu tersebut merupakan suhu normal seseorang dalam keadaan santai dan belum begitu terpengaruh dengan suhu di sekitarnya.

Melakukan hubungan agar segera hamil memang cukup merepotkan karena dilakukan bukan hanya untuk kepuasan, tetapi juga untuk mendapatkan keturunan. Posisi dengan panggul istri lebih tinggi merupakan posisi yang bagus karena sperma akan lebih banyak tertampung langsung di dalam rahim. Usahakan juga untuk selalu rileks ketika berhubungan ya.

Terima kasih sudah berkunjung dan membaca artikel Tips Hubungan intim Suami Istri Agar Cepat Hamil. Maaf, saya bukan pakar yang bisa menjelaskan secara gamblang bagaimana caranya agar cepat hamil. Oleh karena itu, sebagai wujud rasa kepedulian saya terhadap Anda, saya hanya bisa menyarankan sebuah solusi positif dan in shaa Allah berguna untuk Anda.

Togel Hari Ini -  Solusi itu ada pada buku panduan cara cepat hamil, buku ini saya rekomendasikan untuk dijadikan bacaan atau pegangan, khusus untuk Anda yang ingin segera memiliki momongan, ok sekali lagi buku ini khusus untuk pasutri yang belum dikaruniai anak dan ingin sekali punya anak.

Apa isi buku ini? Secara garis besar, buku ini memberikan pemahaman baru untuk kita, semisal ketika melakukan hubungan intim, ada baiknya pada waktu ini, baiknya begini dan masih banyak lagi. Sedangkan dari sisi kesehatan, buku ini memaparkan apa saja aktifitas yang bagus untuk mempercepat proses kehamilan, buah atau sayuran (vitamin) yang bagus untuk dikonsumsi. Termasuk pertanyaan ini juga, "apa si sebenarnya penghalang proses kehamilan".

So, tunggu apa lagi? segera dapatkan buku ini dan wujudkan impian Anda untuk segera hamil. Jika Anda tertarik, silahkan isi form yang ada diatas. In shaa Allah buku setebal 300 halaman ini akan mencerahkan, minimal memberi pengetahuan baru kepada Anda.. Jangan khawatir mengenai isi buku panduan kehamilan ini, pasalnya peracik buku ini adalah seorang pakar kehamilan bernama Dr. Rosdiana Ramli, SpOG. Buku karya beliau sudah terbukti banyak membantu pasangan yang ingin segera memiliki momongan.



By Posted :Naga303

Prediksi Togel - 6 Manfaat jika Pria Menghisap Payudara Wanita

Prediksi Togel Online, Situs Agen Judi, Togel Hari Ini, Naga303



Prediksi Togel Online -  Ternyata ketika peria khususnya para suami menghisap payudara wanita (istrinya ) akan memberikan manfaat luar biasa ke wanita kamu mau tahu apa aja itu?

1. Payudara yg sering dihisap, keseimbangan sistem kardiovaskular kewanitaan nya dpt terjaga.Apabila lelaki menghisap Payudara wanita dalam waktu yg lama, maka degupan jantung wanita dpt meningkat hingga 110 detak/menit.Hal ini boleh menjadi latihan bagus bagi kesehatan jantung.

2.Hisap  Payudara juga dpt membuat berat badan wanita lebih stabil, bahkan berkurang.Hal ini disebabkan, payudara yg dihisap selama 3 menit dpt membakar lemak sekitar 12 kalori.

3. Ingin wajah lebih kencang? Kalau begitu jangan ragu utk lebih sering dihisap payudaranya. Dgn dihisap payudara, maka lebih dari 30 otot wajah wanita bergerak, sehingga berguna utk meningkatkan aliran darah di kulit wajah, dan menghaluskan kulit.  Situs Agen Judi


4.Selama ini hisap Payudara dianggap sebagai hal yg kurang sopan/tabu. Tapi pada kenyataanya hisap Pyudara  dpt membuat wanita lebih awet muda, mrpkn obat alami yg merangsang sistem kekebalan tubuh, hasilnya adalah produksi antibodi yg mampu melindungi dari virus.Proses ini disebut cross-imunoterapi.

5. Pada saat Payudara dihisap, biasanya nafas wanita jadi lebih cepat.Rata2 saat hisap Payudara, wanita akan menghirup dan membuang nafas 60 kali dlm satu menit.Padahal dlm keadaan normal hanya 20 kali tiap satu menit. Menghirup dan membuang nafas lebih sering akan mencegah berbagai gangguan diparu.

6. Payudara yg dihisap lebih dari 5 menit akan membuat tubuh wanita lebih santai, dapat menghasilkan rantai kimiawi yg akan menghancurkan berbagai hormon penyebab stress. Nah, tunggu apalagi? Share pengetahuan ini kepada pasangan anda sekarang juga! Jangan negatif dulu itu semua dari ilmu kedokteran… - Togel Hari Ini




By Posted :Naga303

Wednesday, August 26, 2015

Naga303 - TKW HONGKONG GOYANG BEJAD !!!

Prediksi Togel Online - Goyang bugil goyang dumang

Togel Hari Ini - ABG sexy goyang hot di kamar

Togel Online Hari Ini - Tidur Dengan Iparku Sendiri

Prediksi Togel Online, Situs Agen Judi, Togel Hari Ini, Naga303


Prediksi Togel Online -  Entah dapat durian runtuh darimana, tiga dari iparku, pernah bermain cinta denganku. Padahal aku bukan termasuk tipe pengejar cinta. Walaupun pengalaman sex-ku cukup lumayan banyak, Tapi aku bukan maniak seks. Ini adalah seri percintaan dengan ipar iparku yang kalau aku punya waktu akan aku tuliskan untuk anda, dan sekedear melepaskan uneg uneg hatiku, karena selama ini cerita ini hanya kupendam untuk diriku sendiri.
Aku biasa memanggilnya Mbak Rina (samaran), wajahnya tidak terlalu cantik, tetapi wajahnya lembut dan tubuhnya putih langsing. Dia adalah istri dari kakaknya istriku. Umurnya sekitar 45 tahunan, kedua anaknya kuliah di luar kota, sedangkan suaminya mempunyi pekerjaan yang mengharuskan dia jarang ada di rumah. Dia tinggal di Jakarta, sedangkan aku di kota S, namun demikian aku sering ke rumahnya karena hampir tiap bulan aku dinas ke Jakarta. Atas permintaan istri, aku selalu diminta untuk mampir untuk sekedar memberikan oleh-oleh untuknya.Hal ini berjalan bertahun tahun, walaupun aku lebih sering ketemu dengan Mbak Rina tanpa di dampingi suaminya, tetapi kami tidak pernah melakukan hal yang aneh-aneh. Apalagi perbuatan, berpikir ke arah sana pun aku tidak pernah. Hingga suatu hari, peristiwa itu terjadilah.Sore itu selesai rapat dinas di Jakarta, aku segera menelpon ke Mbak Rina bahwa aku membawa titipan dari istriku dan kalau Mbak Rina tidak kemana-mana aku akan mampir ke rumahnya. Setelah mendapat konfirmasi, segera aku kembali ke hotel untuk mengambil kerupuk mentah titipan istriku dan tasku untuk check out. Memang aku merencanakan dari rumah Mbak Sri aku mau langsung ke Pulogadung untuk langsung pulang ke kotaku naik Bis malam.Aku sampai di rumahnya yang asri dan luas jam sekitar 17.00. Tidak seperti biasanya, tampak rumah sedang keadaan setengah dibongkar, dan terlihat beberapa tukang sedang berbenah untuk pulang. Aku disambut dengan gembira dengan ciuman pipi (biasa kami lakukan di antara keluarga).“Wah Dik Ton, maaf ya rumah masih berantakan, mau direnovasi dan baru tadi Mas Slamet (suaminya) berangkat, sayang nggak ketemu ya.” ujarnya.
“Iya Mbak, hampir setengah tahun saya nggak jumpa sama Mas Slamet.” balasku.
Kami terlibat pembicaraan yang hangat dan akrab, sampai hari mulai gelap dan Mbak Rina menyuruhku mandi.
“Mandi dulu Dik, di kamar saja, soalnya kamar mandi satunya dibongkar. Disana sudah saya sediakan sarung dan handuk bersih.”
“Ya Mbak.”Aku segera ke kamar mandi utama, sungguh luas kamar mandinya. Walaupun aku sering mandi di rumah ini, tetapi baru kali ini aku mandi di kamar mandi yang terletak di dalam kamarnya.Selesai membersihkan diri, masih dalam keadaan telanjang aku gosok gigi menghadap ke cermin.*Ternikmat.com Tanpa sengaja mataku melihat sesuatu yang aneh menyelip di belakang cermin. Dengan penuh rasa penasaran kuambil barang itu, dan aku terkesiap ternyata barang itu adalah penis buatan (dildo), segera barang itu kukembalikan ke tempatnya tanpa merubah posisi.Aku baru sadar bahwa Mbak Rina di balik wajahnya yang lembut dan polos adalah tetap seorang wanita yang membutuhkan pemenuhan biologis. Aku yakin barang itu adalah pemberian suaminya, sebab sangatlah tidak mungkin kalau Mbak Rina menerima dari orang lain atau membeli sendiri. Aku pun jadi teringat cerita istriku bahwa sudah lama Mas Slamet mengalami gangguan sex, karena penyakit yang dideritanya.Membayangkan Mbak Rina menggunakan dildo tersebut, aku jadi terangsang dan entah dari mana ide ini datang bahwa aku bermaksud untuk mengajak bercinta Mbak Rina malam ini. Ya. Malam ini aku harus menginap disini. Sempat kuelus-elus penisku, yang sudah terangsang betul, tapi tidak sampai muncrat, karena aku masih punya tujuan yang sangat kurahasiakan. Kupakai sarung dan kaos pinjaman tanpa CD.Tidak berapa lama Mbak Rina mengajakku makan malam, dia masih belum tahu maksud jahatku. Kulihat pembantunya yang masih muda menyiapkan segalanya. Di meja makan aku mulai melancarkan strategi yang sudah kususun dengan rapih.“Mbak, saya malam ini sudah nggak dapat jatah di hotel, harusnya malam ini saya pulang, tapi saya capek. Apa boleh nginep di sini..?” tanyaku.
“Lho saya kan sudah bilang dari dulu kalau dinas itu nggak usah nginep di hotel, nginep sini aja. Ya tentu saja boleh.Cuman gimana ya, kamar anak-anak sedang dibongkar.” ujarnya.“Nggak apa-apa Mbak, saya tidur di kursi saja.”Selesai makan malam, kami ngobrol berdua sambil nonton TV, sengaja pembicaraan kuarahkan ke hal-hal yang nyempet-nyrempet. Kadang Mbak Rina tertawa renyah, kadang wajahnya tersipu-sipu malu. Setelah beberapa lama dia mulai akrab berbicara tentang sex, dan aku menduga birahinya juga bangkit. Tetapi aku masih ragu-ragu, bahkan aku tidak berani untuk memulai.“Kalau Mas Slamet lagi pulang, semalem bisa dua kali tiga kali dong Mbak. Ngrapel kan..?” kataku pura-pura.
“Lho.., Dik Sri (istriku) apa nggak pernah cerita..? Mas Slamet itu sudah agak lama impoten. Jadi gimana lagi.Lagian saya kan udah umur, anak-anak udah gede-gede.” katanya.“Maaf Mbak saya enggak tahu, tapi siapa bilang sudah berumur..? Mbak masih cantik, masih sexy. Terus gimana kalau lagi pengen..?” aku mencoba merayu.Tanpa terasa penisku mulai mengeras. Karena aku tidak memakai CD, maka burungku mencuat di bawah sarung, dudukku segera kuperbaiki untuk menutupi tonjolan sarungku. Tetapi terlambat, Mbak Rina melirik ke sarungku, wajahnya tampak memerah. Aku tidak tahu apa yang ada di balik batinnya.“Sudah ah, saya mau tidur, sebentar saya ambilkan bantal ya..?” dia berdiri masuk ke kamar dan mengambil batal serta selimut untukku.
“Selamat tidur ya, besok mau dibangunkan jam berapa..?”
“Jam lima Mbak.”Aku sangat menyesal, usahaku yang tadinya kuyakini dapat berhasil ternyata gagal total. Aku pikir aku terlalu ragu-ragu, terlalu penakut.Satu jam telah berlalu, tapi aku tidak berhasil memejamkan mataku. Pikiranku masih tertuju pada Mbak Rina. Akhirnya kubulatkan tekad melaksanakan rencana lanjutan. Aku harus berhasil. Sambil meneteng bantal, dengan berdebar-debar kuketok pintu kamarnya. Tidak ada jawaban. Kuketok lagi kamarnya dengan agak keras, kutunggu. Akhirnya terdengar anak kunci yang diputar dan pintu kamar terbuka.Di depanku berdiri seorang bidadari yang memakai daster tidur yang tipis, tergantung dengan tali kecil di pundaknya yang putih mulus. Hampir aku tidak tahan menahan gejolak birahiku, tetapi kutahan dan aku berusaha bersikap wajar tanpa dosa.“Sorry Mbak, saya nggak bisa tidur. Banyak nyamuk di luar, boleh saya tidur di dalam..? Di lantai juga nggak apa-apa.” kataku.Dia tidak berkata apa-apa, mungkin dia merasa tidak enak kalau menolak.Aku segera masuk kamarnya dan meletakkan bantal di bawah tempat tidurnya, dan menggeletakan badan di sana. Mbak Rina terlihat salah tingkah, dia tidak segera tidur tapi masih mondar mandir.
Akhirnya dia berkata, “Dik Ton tidur di atas saja, saya nanti di pinggir sini.”“Terima kasih Mbak.”Aku segera pindah ke tempat tidurnya, dan dia sendiri mengambil tempat di pinggir dan membelakangiku.Kupandangi pundaknya yang putih mulus, pinggulnya, ingin rasanya aku memeluk dan membelainya, namun aku tidak berani. Lama kami berdiam diri, walaupun aku yakin dia belum tidur. Kuberanikan diriku untuk bergeser mendekat, kumiringkan tubuhku menghadap ke punggungnya, jarak kami hanya beberapa centimeter. Walaupun kami tidak bersentuhan, tapi aku yakin dia tahu kalau aku menggeser mendekati dia. Tidak ada reaksi darinya.Dengan dada yang berdegup keras aku memberanikan diri berbicara, “Mbak Rin, saya boleh memeluk ya..? Biar anget..!” sambil kupeluk dari belakang tubuhnya tanpa persetujuannya.“Tapi meluk aja ya Dik Ton..!” jawabannya sungguh membuat hatiku plong.Birahiku semakin tinggi, kemaluanku sudah tegang penuh tapi aku berusaha untuk tidak ceroboh. Kupeluk Mbak Rina dengan lembut tetapi tetap Situs Agen Judi -  kujaga jarak agar kemaluanku tidak menyetuh tubuhnya. Kuelus tangannya, pundaknya dan kuremas jari tanganya, dia diam saja.“Mbak Rin, kulitnya halus sekali ya. Tiap minggu ke salon ya Mbak..?” aku mulai merayu.
“Ah enggak koq, saya enggak pernah ke salon kecuali kalau potong rambut.” jawabnya.Suaranya sedikit bergetar. Dan aku makin yakin bahwa Mbak Rina mulai menikmati dekapanku dan elusan tanganku. Pelan-pelan kusingkapkan kain sarungku. Karena aku tidak memakai CD, maka burungku yang sudah terangsang dan tegang keras keluar dari sarangnya tanpa sepengetahuan Mbak Rina. Dekapanku ke Mbak Rina makin kuperketat, kemaluanku kutempelkan di pantatnya yang masih terbalut dengan dasternya yang tipis. Kurasakan denyut kenikmatan di sepanjang penisku.“Dik Ton, ini apa koq keras banget di belakang..? Aku nggak mau lho kalau macem-macem..!” nadanya mengancam.
“Nggak apa-apa koq Mbak, aman.*Ternikmat.com Biasa Mbak, Yuniorku ini nggak bisa dekat sama perempuan cantik. Apalagi sudah seminggu lebih isinya nggak dikeluarin, habis Sri lagi palang merah.” jawabku berbohong.Kutelusupkan tanganku ke bawah lengannya sehingga tanganku menempel pada buah dadanya. Di balik dasternya kurasakan dia tidak memakai BH.“Kalau lagi pengen gituan gimana Mbak..?” tanyaku memancing.
“Biasanya Mas Slamet yang bantu, pakai tangan. Lama-lama terbiasa koq, nggak ada masalah.”
“Kalau nggak ada Mas Slamet..?” kejarku.
“Ya udah, ditahan aja, nunggu dia pulang.”Ternyata dia tidak mau berterus terang soal dildonya. Dan aku pun tidak berani menanyakannya. Tanganku mulai mengelus-elus pangkal dadanya yang terbuka, dia diam saja, dan aku pun tambah terangsang. Tetapi berkat pengalaman sex-ku, aku mampu mengendalikan diri untuk tidak terburu. Justru tahapan demi tahapan kunikmati betul.Kulepas tali daster yang ada di pundaknya sehingga buah dadanya separuh terbuka. Kupindahkan elusanku ke buah dadanya yang berukuran sedang. Ketika telapak tanganku melewati putingnya, kurasakan putingnya sudah mengeras, tapi gerakanku terhenti ketika tangannya menahan tanganku.“Dik Ton, yang itu nggak boleh, nanti kebablasan, soalnya saya nggak tahan kalau tetek yang dipegang-pegang..!”Kuhentikan elusanku, tapi tanganku tetap memegang buah dadanya, dan kelihatannya dia tidak keberatan.“Kan ada aku Mbak. Nanti saya bantu dengan tangan atau lainnya.”
“Nggak mau ah, nanti ketagihan jadi berabe. Apalagi kalau sampai ketahuan orang.”Dalam posisi kupeluk dari belakang, dia menggeser tubuhnya merapat kepadaku. Bersamaan dengan itu kusingkapkan dasternya ke atas, sehingga paha yang mulus sudah tebuka penuh dan membuatku kaget, ternyata dia tidak memakai CD. Kusesuaikan posisi ujung penisku agar dapat kuselipkan di belahan paha dekat kemaluannya. Kuelus-elus paha belakangnya sambil sedidikt kudorong kemaluanku ke depan.Dia diam saja, dan usahaku menyelipkan burung di pangkal paha ternyata berjalan lancar, karena disamping cairan vaginanya sudah membasahi luar kemaluannya sehingga pangkal pahanya licin, juga karena dia sedikit membuka pahanya untuk memberi kesempatan padaku menyelipkan burungku utuh di antara paha atasnya. Penisku berdenyut nikmat sekali, tapi aku tetap terkontrol.Tanganku mulai beraksi meremas buah dadanya dengan lembut, kali ini dia tidak menolak, bahkan tangan kirinya memegangi tanganku yang sedang meremas-remas. Kugigit-gigit pundaknya dan kujilat-jilat kupingnya. Dia mengelinjang kegelian, sehingga kemaluanku yang kejepit di pahanya yang licin semakin enak.“Mbak.., saya jadi terangsang Mbak, gimana nih..?”
“Habis.. Dik Ton pake ngelus-ngelus segala sih. Ya sudah kalau mau dikeluarin, dikeluarin aja..!”
“Dimana Mbak..?” kataku menggoda.
“Disitu aja, nggak apa-apa.”
“Kalau dimasukin dan dikeluarin di dalem boleh Mbak..?” aku makin terangsang.
“Nggak boleh..!” berkata begitu dia mulai menggesekkan kedua pahanya, sambil memaju-mundurkan pantatnya.Penisku terasa dipelintir oleh daging kenyal yang licin, sehingga aku merasa lebih enak, tapi tidak cukup untuk membuatku ejakulasi.“Jangan sekarang Mbak.., aku masih pengen yang lama, lagian saya nggak mau kalau keluar sendirian. SoalnyaMbak Rina sudah basah sekali. Kita sama-sama aja..!”
Kutarik pundaknya ke arahku, sehingga dia telentang miring, punggungnya menempel pada dadaku, lehernya berada di atas lengan kananku yang meremas-remas payudaranya. Sedangkan kaki kirinya melintang menindih di pinggangku yang masih dalam posisi miring menghadapnya, dengan demikian vaginanya terbuka lebar menghadap ke atas.Batang penisku yang sudah basah oleh cairannya berdiri tegak dari belakang persis di depan vaginanya. Sementara tangan kananku meremas-remas, kuelus-elus bibir vaginanya bagian luar. Rambut kemaluan yang tidak telalu lebat telah basah merata. Mbak Rina memejamkan matanya, tapi napasnya memburu. Cukup lama aku dalam posisi itu, sengaja aku tidak menyentuh klitorisnya.“Mbak dulu waktu masih sering main, suka posisi gimana..?” tanyaku.
“Nggak tau ah. Udah lupa..!”
“Pernah posisi kayak gini Mbak..? Dimasukin dari belakang..?” kugesek klitorisnya dengan ujung jariku sampai pangkal jari.Dia mendesah panjang karena nikmat, dibukanya matanya dan menatap tajam kepadaku. Aku tersenyum tapi dia tidak membalasnya, bahkan menutup mata kembali.“Saya masukin ya Mbak..?” rayuku.Sebetulnya kalau aku mau, aku dapat dengan mudah memasukkan batang penisku ke dalam liang yang berlendir dan tebuka itu.*Ternikmat.com Tapi tidak, aku cukup sabar dalam permainan sex, tidak hanya kali ini, dengan istriku bahkan dengan pacarku di kantor pun aku melakukannya dengan sabar. Dengan bercumbu lama aku dapat menikmatinya tahap demi tahap.“Jangan Dik, Mbak nggak mau. Ditempel di luar aja..!”Kutarik tangan kanannya dan kubimbing ke arah kemaluanku, dia tidak menolak, bahkan tangannya menekan penisku yang sudah maksimal ke arah vagina yang terbentang lebar. Dipilin-pilinnya, digosokkannya burungku di atas klitorisnya. Mbak Rina mendesis-desis sambil membuka matanya, tangannya terus menggosokkan penisku ke klitorisnya, matanya tetap menatapku sayu dan mulutnya mendesis desis.Bersama dengan itu, penisku kutarik dan kumajukan dengan irama yang rutin, sehingga gesekan di atas klitorisnya makin membuat pinggulnya bergoyang. Dia mendesis dan merintih, lidahnya keluar menjilat bibirnya ke kiri dan ke kanan. Sebenarnya aku ingin mencium bibirnya, tapi posisiku kini sulit untuk melaksanakannya. Akhirnya di tengah rangsangannya itu, kumasukkan jariku di bibirnya. Dia menyedot dan menjilat jariku. Aku tambah terangsang. Dan dalam kenikmatan itu dia tampak terlena.Kutarik kemaluanku agak ke belakang, kemudian dengan sedikit mengubah posisi pinggul dan pahaku, kuarahkan ujung penisku ke liang sanggamanya. Kudorong kembali burungku pelan-pelan, kali ini kurasakan jalannya licin dan tidak terasa gesekan dengan rambut. Makin dalam kudorong makin hangat dan panas menglilingi batang kemaluanku. Kini aku yakin bahwa burungku sudah masuk ke liang vaginanya. Mbak Rina masih keasyikan mengulum dan menjilat jariku, dan tidak menyadari bahwa batangku yang keras sudah jauh masuk ke dalam vaginanya, bahkan ototnya terasa mencengkeram dengan ketat.Ketika menyadari hal itu, dia segera melepas jariku dari bibirnya, matanya membelalak ke arahku.“Koq dimasukin Dik Ton..? Janjinya kan cuma di luar..!” nadanya memprotes, tapi bahasa tubuhnya tidak.
“Maaf Mbak, nggak sengaja, soalnya kepleset masuk. Biar di dalem sebentar ya Mbak..?” aku merayunya, sementara tangan kanannya masih memegang pangkal kemaluanku.
“Tapi jangan dikocok ya..! Aahh.., esst..!” dia memejamkan mata dan mendesis.
“Kenapa Mbak..?”
“Pokoknya jangan dikocok. Aku nggak mau..!”Kupenuhi permintaannya. Dalam kehangatan liang senggama, kubenamkan penisku dalam-dalam tanpa gerak. Kuelus rambutnya dan juga bibirnya. Dalam kesenyapan tanpa gerak itu, kurasakan kedutan lemah dari dinding vaginanya. Lama-lama kurasakan vaginanya menjepit penisku dan menyedotnya.Dalam kenikmatanku kutatap wajahnya, dia masih memejamkan mata tetapi dahinya agak berkerut.“Mbak.., jepitannya kuat sekali, nikmat sekali. Saya kocok dikit ya Mbak..?” aku memohon.Dia tidak menjawab, bahkan jepitannya semakin mengencang.Tiba-tiba ia merintih tertahan-tahan. Aku segera sadar bahwa Mbak Rina sudah hampir klimaks. Maka tanpa melepas penisku yang masih tertanam dalam vaginanya, kuubah posisiku menumpuk di atas tubuhnya. Kakinya tertekuk ke samping dengan kedua pahanya tebuka lebar, sehingga kemaluanku masuk sampai ke pangkalnya. Wajahnya hanya satu inci dari wajahku, tangannya sudah mendekapku, dia memandangku dengan sayu dan pasrah.“Dik Ton, baru lima menit dimasukin koq saya sudah mau keluar ya..? Oh.., ssh.. ssh.., kau masih tahan lama..?”Aku mengangguk, kuremas buah dadanya.“Dikeluarin aja Mbak, aku belakangan nggak apa-apa koq.”
“Tapi aku masih pengen lama.”
“Nggak apa-apa Mbak, nanti Mbak bisa dua kali, aku masih kuat koq..!” kataku yakin karena aku masih dalam tahap awal.Dari pandangan matanya dia kelihatannya pasrah, maka kuatur posisiku. Dengan bertumpu pada lututku dan kemaluanku masih terbenam, aku sudah siap untuk mengantarkannya ke fase puncak kenikmatannya. Tubuhnya menempel ketat dan tangannya memeluk erat punggungku. Kukocok liang vaginanya dengan pelan, kelaminku menggesek bibir dalam vaginanya, terasa nikmat sekali. Makin lama makin kuat aku mengocoknya.“Oh.. oh.. sschh.., sschh.. aduh.. enak-enak sekali. Burungmu ngocoknya enak banget, memekku senut-senut. Aduh..,Dik Ton, aku sudah nggak kuat..!”Mulutnya terbuka dan kubiarkan dia bicara sediri, aku pun sedang menikmati hal yang sama. Kutindih tubuhnya yang sudah berkeringat, paha kiriku kutempelkan pada paha kanannya dan paha kananku kutindihkan pada paha kirinya penuh, sehingga kami menempel penuh. Kulakukan ini karena aku yakin bahwa sebentar lagi Mbak Rina akan orgasme. Dengan posisi ini tentu saja aku tidak dapat mengocok tapi itu memang tidak perlu kulakukan lagi.Vaginanya terbuka lebar, sementara kemaluanku amblas persis di tengahnya. Kuputar pinggulku dua kali, tiga kali.“Eeghh.., eghh.., Dik aku keluar.. Eeghh.. eghh..!” jarinya mencengkeram keras punggungku, kakinya mengejang dan pinggulnya diangkat tinggi-tinggi.Ketika dia terkulai lemah, di bawah tindihanku kemaluanku masih tegak tertanam. Denyut orgasme di dinding vaginanya masih terasa nikmat. Kugeser tubuhku ke samping tanpa melepas kemaluanku untuk memberikan waktu kepada Mbak Rina istirahat. Kucium pipinya yang halus seperti sutra.Kami berdua sudah dalam keadaan bugil bersama. Dan babak kedua kami mulai setelah masa istirahat yang cukup lama, Mbak Rina sudah mulai lagi bangkit nafsunya. Atas inisiatifku, posisi kami berubah, aku duduk bersandarkan tempat tidur dengan kaki lurus ke depan, sedangkan dia jongkok menghadap ke arahku, dengan buah dadanya persis di depan mulut.*Ternikmat.com Sedangkan kepala penisku sedang digosok-gosokkan di klitorisnya, sementara dari mulutnya tidak henti-hentinya suara desah kenikmatan. Kuremas-remas susunya dang kuhisap-hisap putingnya, sedangkan tangan kirinya berpegangan pada ranjang di belakang kepalaku.“Mbak.., dimasukin aja Mbak, saya udah nggak tahan gelinya..!”Dia menurut dan membenamkan kemaluanku ke liang senggamanya yang sudah kemerah-merahan dan basah kuyup. Dikocoknya batangku dengan vaginanya tidak terlalu cepat. Kami saling berpelukan. Kutekuk sedikit kakiku dan kubuka lebar pahaku, sehingga penisku habis masuk ke dalam liang kenikmatannya. Pangkal paha kami sudah basah dan becek, sehingga kocokkannya menimbulkan bunyi, “Ceprok..! Ceprok..! Ceprok..!”“Dik.., burungmu enak sekali. Ssch.. ssch.., kayaknya udah mentok ya..? Saya jepit ya..? Enak Dik Ton..? Sssch.., ssch..?” katanya sambil wajahnya menengadah, kadang-kadang dia memagut bibirku.
“Iya Mbak.., nikmat sekali..!”
“Yang kejepit sebelah mana..?”
“Di pangkal Mbak. Aduh.., enak sekali.. dijepit sambil diputer Mbak..!”Dia menurut, memutar pinggul sambil menjepit. Pada saat itu, ganti aku lah yang mengocok dari bawah.“Seerr.. seerr..!” kenikmatan di batang kemaluanku semakin menjadi-jadi.Kuelus pantatnya, dan ternyata lendirnya sudah membasahi dekat anusnya. Kuelus-elus anusnya dan Mbak Rina makin terangsang, dia makin liar. Kubasahi jari tengahku dengan lendirnya, dan kuselipkan sedikit jariku ke lubang anusnya. Ini menimbulkan sensasi lain bagiku, demikian pula dia.Dalam posisi ini kami melakukannya sudah cukup lama. Kami saling pagut, saling gigit, saling kocok, sampai akhirnya aku sudah hampir tidak kuat lagi, simpul-simpul syaraf penisku hampir meletus karena kenikmatan.“Mbak sudah mau keluar ya..? Sscch..! Soalnya kedutannya sudah makin kenceng. Kalau mau keluar bilang yaMbak..! Aku juga sudah tidak tahan lagi..!”“Sebentar lagi Dik Ton, aku hampirr.. ssch.. ditahan sebentar. Sscchh.. aduh.. nikmat sekali.., Schh..!”Dia mendekapku erat sekali, pinggulnya maju mundur makin cepat, sementara kakinya sudah melingkari pinggangku. Aku tidak tahan lagi, kugigit lehernya, kutekan kemaluanku dalam-dalam dan, “Crot.., croott.., crot..!” maniku tumpah.Dan pada saat itu pula Mbak Rina melenguh panjang melepas orgasmenya. Sungguh kenikmatan yang tuntas bersetubuh dengan iparku.Pagi hari sebelum aku pergi, kami masih sempat melakukannya lagi. Mbak Rina mencoba menahanku untuk tinggal sehari lagi, tapi aku tidak dapat memenuhi permintaannya, walaupun sebetulnya aku pun ingin tinggal lebih lama lagi - Togel Hari Ini




By Posted :Naga303

Prediksi Togel Online - Ini Cerita Aku Dan Atasanku

Prediksi Togel Online, Situs Agen Judi, Togel Hari Ini, Naga303



Prediksi Togel Online -  Pasrah Dengan Atasan , Saat itu aku dalam posisi berdiri membungkuk sambil berpegangan pada meja kerja pak Yanto di ruangannya.Pakaian atasku masih lengkap terpakai, sedangkan celana panjang dan celana dalamku sudah melorot sampai ke mata kaki. Pak Yanto sendiri sedang menyetubuhiku dari arah belakang dengan hanya mengeluarkan penisnya melalui resleting celananya saja.CREK…CREK…CREK …CREK…CREK … terdengar bunyi suara becek dari kemaluanku yang sudah sangat basah“Uuuuhhhhhhh…uhhh….Aku sudah mau sampe paaaa…ohhhhhh” Aku mulai merintih nikmat saat orgasmeku terasa akan datang.Pak Yanto mempercepat gerakan pinggulnya supaya beliau juga bisa mendapat ejakulasi bersamaan dengan orgasmeku.“A…A…A…..HHHH…HHH..” Aku mendengan beliau berteriak tertahan dengan tubuh bergetar, penisnya ditancapkannya dalam-dalam pada liang senggamaku.“Aku…ss..saya…keluar …” bisiknya tertahan“AAAAAHHHHHHHHHMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM MPPPHHHHHHHHHH…” Aku sendiri sedang sibuk menahan jeritan nikmatku sampai mukaku berubah menjadi merah padam.CROTTT …CROT … CROT …crot …crot … semprotan air mani pak Yanto yang hangat terasa memancar ke dalam rahimku yang saat itu sudah berisi janin berumur tiga bulan yang juga berasal dari benih beliau.Setelah menenangkan diri sampai nafas kami tidak memburu lagi, pak Yanto kemudian mengambil tissue untuk membersihkan kemaluanku dan kemaluannya untuk kemudian membantuku memakai celanaku lagi.Tanpa berciuman dulu karena akan membuat lipstikku berantakan, aku melangkah ke luar dari ruangan beliau karena di luar sana sudah menunggu manajer penjualan yang akan menghadap beliau.Aku memang sering diminta melayani Quickly Sex di ruang kerja beliau terutama di pagi hari, kami hanya membutuhkan 5 – 15 menit saja untuk mencapai orgasme dan ejakulasi.Salah satu hal yang mengurangi kenyamananku adalah aku harus menahan suara erangan nikmatku agar tidak kedengaran sampai keluar ruang kerja beliau.ku bukanlah satu-satunya karyawan wanita yang beliau tiduri, tapi hanya aku yang beliau minta untuk melayani Quickly Sex di kantor.Namaku Ake, umurku saat kejadian ini adalah 34 tahun, statusku sudah menikah dengan satu orang anak.Aku bekerja di sebuah perusahaan IT dan Telekomunikasi di Bandung sebagai staf purchasing merangkap sekretaris untuk pak Yanto.Sebelumnya aku adalah staf administrasi biasa, tapi atas permintaan pak Yanto aku kemudian Situs Agen Judi - dipromosikan menjadi staf purchasing sekaligus melakukan fungsi-fungsi kesekretariatan terbatas.Pak Yanto merupakan direktur pengelola perusahaan yang juga merupakan pemilik perusahaan. Beliau merupakan orang yang sangat simpatik, penyabar dan telaten dalam mengajari anak buahnya agar bisa membantunya.Pada waktu pertama kali aku ditempatkan di bawah beliau untuk menggantikan sekretarisnya yang mengundurkan diri karena menikah, aku merasa sangat takut sehingga sering sekali berbuat salah.Tetapi beliau tetap mempercayaiku malah pada tahun awal tahun ini beliau mempromosikan aku sehingga gajiku naik hampir dua kali lipat.Walaupun aku sekarang sudah lebih kenal dengan pak Yanto, tapi tetap saja aku sering merasa tidak terlalu nyaman kalau harus menghadap beliau.Salah satu yang membuatku kurang nyaman adalah tatapan mata beliau yang sangat tajam dan kadang-kadang aku merasa seperti sedang ditelanjangi.Ada satu perubahan yang aku alami sejak mendapat promosi yaitu aku berusaha tampil lebih menarik setiap hari untuk pak Yanto, aku tak tahu apa alasan pastinya dari keputusanku ini.Pada suatu hari pak Yanto menugaskanku untuk mengikuti seminar dan workshop yang diadakan di sebuah hotel di daerah Jatinangor, tentu saja materinya sangat sesuai dengan pekerjaan dan bidang usaha perusahaan kami.Selain seminar dan workshop yang aku ikuti, di hotel yang sama ternyata ada acara lainnya diselenggarakan oleh salah satu pelanggan terbesar kami.Pak Yanto memutuskan untuk ikut acara ini untuk sekalian bertemu dengan para pengambil keputusan dari perusahaan pelanggan kami tersebut.Oleh karena lokasi penyelenggaraan yang sama, otomatis kami mejadi sering bertemu terutama pada saat makan siang atau coffee break.Tentu saja sebagai staf biasa aku hanya berani menyapa beliau saja, tidak lebih dari itu.Tapi ternyata pak Yanto malah yang mulai mengajakku mengobrol, awalnya obrolan biasa seputar pekerjaan di kantor dan materi seminar, tapi akhirnya topiknya meluas ke hal-hal yang lebih bersifat pribadi.Hari ini seminar dan workshop memasuki hari terakhir tetapi materinya sudah tidak ada yang baru sama sekali karena acaranya berupa presentasi dari perusahaan-perusahaan yang menjadi sponsor penyelenggaraan seminar ini.Pada saat coffee break pagi pak Yanto mengajakku untuk jalan-jalan saja meninggalkan acara seminar lebih awal karena beliaupun sudah tidak ada acara lagi.“Tapi suami Ake nanti sore akan jemput pa, rencananya kami akan sama-sama dari sini menengok saudara di Sumedang” Kataku yang kebingungan dengan ajakannya antara tidak berani menolak dengan takut dicurigai suamiku yang lumayan cemburuan kalau nanti tidak jadi ikut ke Sumedang.“Habis jalan-jalan saya bisa anterin Ake balik lagi ke sini, jadi tetap bisa ikut ke Sumedang dengan suami kamu” Beliau coba menjelaskan“Memangnya kita mau ke mana pa ?” Aku kembali bertanya“Saya ingin ngajak Ake ke Cipanas Garut untuk berendam di sana, sambil refresing sebentar biar besok segar lagi waktu mulai ngantor”“Hmmmm…asyik juga, tapi Ake ga bawa baju renang” Aku jadi tertarik dengan tawaran beliau.“Saya juga tidak bawa celana renang kok … kita berendam air panasnya tidak di kolam renang, tapi di kolam rendam yang kita sewa sendiri sehingga kita bisa bebas berendam pake baju dalam atau telanjang sekalian” Katanya sambil tertawa“Boleh juga tuh … Ake mau deh ikut, tapi bapa nanti bener-bener balikin Ake ke sini lagi ya ?”Aku akhirnya setuju dengan ajakan beliau dan tidak terlalu memikirkan pakai apa nanti berendamnya.Aku mau mengikuti ajakan beliau karena kesempatan ini jarang sekali bisa didapat oleh staff biasa seperti aku, sebagai boss dan pemilik perusahaan beliau lebih banyak berinteraksi dengan level manajer atau sedikitnya supervisor.Hanya saja posisiku sebagai staff purchasing sehari-hari sering ditempatkan juga sebagai sekretarisnya untuk beberapa urusan administrasi.Aku berharap dengan banyak kesempatan berbicara dengan bossku ini, aku bisa lebih mengenal keinginan beliau yang mudah-mudahan bisa memperlancar pekerjaan dan karirku di perusahaan.Walaupun begitu aku juga punya sedikit rasa khawatir, apakah bossku ini punya agenda lain dengan mengajakku jalan-jalan ke tempat wisata dengan hanya berdua saja.Kemungkinannya bisa saja memang karena hanya ingin bersenang-senang dengan mengajak aku, tapi bukan tidak mungkin juga aku akan diajak menemaninya tidur.Kemungkinan kedua lebih mungkin terjadi karena pak Yanto mengajakku untuk menyewa kamar kolam sendiri yang katanya berendam sambil telanjangpun bisa.Apakah itu bukan berarti beliau secara halus mengajak aku “ngamar” ?Sekejap ada perasaan bangga seandainya beliau memang ingin mengajakku “ngamar” berarti aku yang staf biasa ini cukup menarik bagi beliau apalagi aku sudah tidak muda lagi dan bukan gadis perawan.Kalaupun benar aku akan diajaknya berhubungan badan saat di Garut nanti, apa yang harus kulakukan ?Kalau aku menolaknya pasti akan membuat beliau marah besar, sedangkan kalau menurutinya ajakannya apakah aku sanggup memenuhinya harapannya ?Apakah beliau juga akan tetap marah karena tidak puas dengan pelayananku walaupun sudah aku turuti keinginannya untuk bersetubuh ?Apakah setelah melihat bentuk tubuhku dalam keadaan telanjang bulat, apakah beliau masih “berselera” terhadapku ?Begitu banyak pertanyaan yang tidak bisa aku jawab sehingga akhirnya kuputuskan akan pasrah saja kalau ternyata pak Yanto mengajakku berhubungan badan karena sekarang sudah terlanjur pergi bersamanya.Anehnya saat itu aku sama sekali tidak mempertimbangkan statusku sebagai seorang istri atau bossku yang juga sudah berkeluarga.Aku hanya masih menyimpan harapan semoga pak Yanto tidak mengajakku bersetubuh dan benar- benar hanya ingin ditemani berjalan-jalan dan berendam di air panas.Akhirnya kami sampai di Garut, kami tidak langsung pergi ke areal pemandian air panas, tetapi mampir dulu ke sebuah rumah makan untuk makan siang walaupun saat itu masih kepagian.Di sana kami memilih tempat makan lesehan di atas kolam yang lumayan romantis untuk orang yang datangnya berpasangan. Sebagai bawahannya akupun melayani beliau untuk lebih nyaman menyantap pesanan kami.Banyak hal yang kami obrolkan, terutama keingin tahuan beliau mengenai keluargaku dan juga pengalamanku sebelum bekerja di tempat yang sekarang.Aku tidak banyak berani bertanya banyak kalau mengenai latar belakang beliau kecuali beliau memang sedang menceritakannnya. Obrolan ini terus berlanjut walaupun makanan telah habis, sehingga aku mulai merasa lebih akrab dengan beliau. Setelah sholat dhuhur besama, kami kembali melanjutkan perjalanan menuju areal pemandian air panas di Cipanas Garut.Hatiku berdebar dengan kencang ketika pak Yanto membelokkan mobilnya memasuki halaman salah satu motel di sana yang mempunyai halaman cukup luas.Dari jendela mobil beliau kemudian melakukan booking kamar pada beberapa room boy yang sepertinya memang menunggu tamu di gerbang pintu motel.Aku mulai merasa gelisah karena dari pendengaranku, beliau hanya memesan satu kamar saja yang artinya apakah aku akan satu kamar dengan dia berendamnya ?Room boy yang diajak bicara oleh pak Yanto masuk ke dalam front office untuk mengambil kunci kamar yang dipesan, kemudian memberikan isyarat agar kami mengikutinya.Pak Yanto memesan kamar yang paling besar di sana, jadi aku mulai berharap mungkin di dalamnya ada lebih dari satu kamar rendam yang terpisah.Setelah memarkirkan mobilnya di car port depan kamar, pak Yanto mengajakku turun dan masuk ke dalam kamar sambil membereskan pembayaran kamarnya.Ya ampun …. Kamar itu memang besar dan luas tetapi tetap saja hanya mempunyai satu kamar rendam dan juga ada tempat tidurnya.Aku mulai gemetar karena kekhawatiranku mulai mendekati kenyataan yaitu aku hanya berdua dengan pak Yanto di sebuah kamar motel yang jauh dari rumah.“Mau langsung berendam atau istirahat dulu ?” Tiba-tiba bossku bertanya“I…i..istirahat aja dulu, Ake mau istirahat dulu” Jawabku agak tersendat, aku pikir dengan meminta istirahat dulu aku bisa menunda untuk berendam air panas.Siapa tahu kalau pak Yanto mau berendam duluan sehingga kalaupun aku dipaksa berendam bisa setelah pak Yanto selesai.Lagi pula kamar ini mempunyai dua ranjang besar, sehingga aku bisa menghindar untuk tidak satu tempat tidur dengan beliau.“Kalau begitu kita istirahat barengan aja dulu, baru nanti berendam bareng juga” Kata pak Yanto sambil mulai melepas sepatu lalu membuka bajunya satu persatu sampai bertelanjang bulat di depanku begitu saja.“Lho … kamu juga buka baju dong, biar nanti tinggal langsung berendam dan baju kita tidak kusut”“Ake ti..ti..dak berani pak …” Jawabku sambil tertunduk dengan badan yang sudah menggigil.Aku sekarang benar-benar yakin bahwa pak Yanto memang berniat meniduriku di sini, bukan hanya sekedar ingin mengajak berendam di air panas saja.“Kalau begitu saya bantuin ya …” Kata bossku sambil mendekat dan mulai membuka kancing kemeja atasku satu persatu.“Ja..ja..ngan pa…” aku merintih pelan karena mulai merasa tidak berdaya“Jangan kenapa ?” Tanya bossku lagi, walaupun dengan suara biasa tapi terasa sangat mengintimidasi“Ma…maksudnya …e..ehh … Biar Ake aja yang buka sendiri …” Akhirnya aku merasa harus menyerah dan pasrah pada situasi di mana pak Yanto kelihatannya sudah tidak ingin dibantah lagi.Dengan tangan gemetar aku membuka bajuku satu persatu sampai akhirnya tinggal memakai BH dan celana dalam lalu berdiri mematung dengan kepala tertunduk di depan pak Yanto yang dari tadi melihatku membuka baju.Kemaluanku walaupun masih tertutup celana dalam kucoba ditutup dengan tangan kananku, sedangkan tangan kiriku aku silangkan untuk menutupi dadaku.“Buka juga dong BH dan celana dalamnya”“Ake malu sama bapa …”“Malu kenapa ? Hanya ada kita berdua kok di dalam sini dan saya kan udah telanjang juga”Akhirnya aku menuruti juga kemauan beliau dengan melepaskan “pertahanan terakhirku” yang membuat kami sama-sama telanjang bulat sekarang.Walaupun sepanjang jalan tadi aku sudah mempersiapkan diri untuk terjadinya peristiwa ini, tapi tetap saja aku sangat ketakutan saat mengalaminya langsung.Tanpa terasa air mata mulai menggenang di mataku, tapi aku tidak berani sama sekali bersuara takut akan membuat suasana makin runyam.Tanganku aku silangkan di depan tubuh dengan kedua telapak tangan menutup kemaluanku sedangkan lengan bagian atasku dipakai menutupi dadaku setidaknya putting susuku.Pak Yanto sekarang berdiri tepat di depanku dengan tubuh tinggi besarnya hampir menempel padaku.Penisnya yang hitam kemerahan sudah berdiri tegak dan menempel diperutku. Kedua tangannya kemudian meraih tanganku dan melingkarkannya ke belakang tubuhnya sehingga aku jadi memeluk beliau di bagian pinggang.Daguku lalu diangkatnya dengan tanggannya sampai wajah kami berdekatan lalu beliau mencium bibirku dengan lembut sambil diberi sedikit hisapan-hisapan dan kecupan.Aku belum bisa bereaksi sama sekali saat itu selain mencoba memejamkan mata dengan air mata yang terus berlinang.Dengan sabar pak Yanto menciumku berkali kali sampai akhirnya tanpa terasa aku mulai membuka bibirku yang tipis dan langsung dimanfaatkan oleh beliau untuk memasukkan lidahnya ke dalam rongga mulutku.“Mmmmpphhhhh ….hhheehhhh….mmmmppphhhh …” Aku mulai berdesah sebagai reaksi atas ciuman pak Yanto yang semakin gencar dengan permainan lidahnya dan mulai mencairkan keteganganku.Tangan kirinya digunakan untuk memeluk tubuhku sedangkan tangan Togel Hari Ini - kanannya memegang tengkukku.Tanpa kusadari tanganku yang melingkari pinggangnya mulai kugunakan untuk memeluk pak Yanto sehingga tubuh kami sekarang saling merapat, kulit bertemu kulit.Kurasakan kemaluanku bergesekan dengan pahanya yang berbulu sedangkan penis pak Yanto bergesekan dengan perut dan payudaraku.Gesekan demi gesekan mulai membangkitkan gairahku sekaligus juga keberanianku untuk mulai menyambut aksi beliau.Kemaluanku terasa mulai lembab …………….Pak Yanto kelihatannya juga merasakan kemaluanku yang mulai lembab dari gesekan dengan pahanya sehingga beliau mulai lebih intensif menggerak-gerakan pahanya pada kemaluanku.Aku meresponnya dengan merenggangkan pahaku sehingga seluruh kemaluanku sekarang bisa bergesekan dengan paha pak Yanto.“Aahhhhhhhhhh …..geli paaa…” Desahku saat pak Yanto mengalihkan ciumannya ke telinga dan leher kiriku“Ohhhhh….oohhhh …. Ohhhh ….ohhh….paaaa….ohhhh…” suara desahanku makin tidak terkendali saat pak Yanto mulai meremas-remas payudara kecilku dengan tangan kanannya.Tiba-tiba pak Yanto berlutut di depanku dan bibirnya langsung memangut putting susuku untuk dihisap-hisapnya, sedangkan tangan kanannya sekarang mengelus-elus kemaluanku.“Bapaaaa…oohhhhhh…..paaa….Ake akan diapain ….ohhhhh…..” aku terus mendesah hampir tidak berhenti.“Ouchhhhhh…..hhhhh….shhhh…shhhh.shhhhhh” Hanya desisan yang bisa kukeluarkan saat pak Yanto memasukkan jarinya ke dalam liang senggamaku lalu mengocoknya dengan cepat.Pelan-pelan kemaluanku mulai becek dikarenakan menerima rangsangan-rasangan yang pak Yanto berikan padaku.Rasa takutku sudah hilang sama sekali demikian juga kekhawatiran akan mengecewakan beliau karena ternyata aku terus “digarapnya” walaupun sampai saat ini aku masih bersikap pasif.Setelah lubang senggamaku semakin becek dan merekah, pak Yanto lalu berdiri lagi dan dengan perlahan-lahan menekuk kakinya sehingga sekarang penisnya ada di depan vaginaku.Aku mengerti maksudnya yang akan menyetubuhiku dalam posisi berdiri, tapi aku belum pernah melakukannya selama aku menikah dengan suamiku.Jadi aku mencoba membantu beliau dengan merenggangkan kakiku sambil memajukan kemaluanku agar liang senggamanya lebih mengarah kedepan.Ternyata upayaku yang hanya berdasakan naluri itu cukup berhasil, kurasakan kepala penis beliau sudah ada di depan liang senggamaku sambil berputar-putar mencari posisi yang tepat untuk masuk.BLESSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS ….Penis pak Yanto akhirnya masuk dengan mulus kedalam liang senggamaku.“UUUUUUUHHHHHHHHHHHHHHHHHHH………..” Tanpa bisa ditahan lagi aku mengeluarkan suara lenguhan keras saking nikmatnya.Setelah seluruh batang penisnya masuk, pak Yanto memelukku dengan kedua telapak tangannya pada buah pantatku.Kemudian dengan perlahan-lahan dia meluruskan kakinya sehingga secara otomatis aku terangkat ke atas oleh dorongan penisnya pada kemaluanku seperti sate dengan tusuknya.“Ohhhhhhhh….Ake takut jatuh paa ….” Sambil melenguh nikmat aku juga merasa takut akan jatuh karena hanya tubuhku diangkat hanya oleh kekuatan otot penisnya saja.“Belitkan kedua kaki kamu ke pinggang saya sebagai pengait supaya tidak mudah jatuh” Perintahnya
Aku segera mengaitkan kakiku melingkari pinggangnya dan tanganku memeluk lehernya, sedangkan kepalaku aku sandarkan pada bahu beliau.Setelah beliau yakin aku menempel dengan benar pada tubuhnya, dia lalu mulai menggerak-gerakkan pantatnya maju mundur.“Ohhhhh….ohhhhh….ohhhhh…ohhhh….bapppaaa..aa ahhhh…o hhhh….ohhhh….ohhh…paaa…enaaak”
Pak Yanto menyetubuhiku yang digendong dalam pangkuannya sambil berjalan keliling ruangan.Bersetubuh seperti ini benar-benar tidak pernah terpikir olehku dan tidak pernah terbayangkan akan aku alami karena suamiku hanya melakukan hal-hal yang biasa saja.Walaupun pergerakan penis pak Yanto sangat terbatas, tapi posisi penisnya yang tegak dan tertekan oleh berat tubuhku sendiri membuat terasa sangat nikmat seolah-olah menembus sampai jantungku.“Ohhhh…ohhhhh….ohhh….ohhhh….ohhh..” aku terus mendesah mengikuti gerakan bossku
Tak berapa lama kemudian pak Yanto menyandarkanku ke dinding kamar dan mulai menggenjot penisnya dengan lebih cepat karena beban dari berat tubuhku sudah tertahan sebagian oleh dinding kamar.“Addduddduuuuhhhhh…ohhhhh….ohhhhh…..ohhhh…ou chhhh… ..aahhhh….ohhhh…” desahanku semakin menjadi-jadi.“AAAAAAAAAAAARRRRRRRHHHHHHHHHHHHHH……………….” Akhirnya aku mengerang nikmat dengan keras saat orgasmeku datang.Pak Yanto menurunkan intensitas genjotan penisnya untuk memberikan kesempatan padaku menikmati orgasmeku.“Adduuuuuhhhh…. Enak sekali paaaa” Bisikku di telinga beliau“Kita sekarang main di ranjang ya sayang … Saya belum keluar…bantu saya ya sayang” Balas pak Yanto dengan lembut.Aku hanya bisa mengangguk pelan karena seluruh tenagaku seolah-olah telah tersedot habis oleh orgasme tadi.Pak Yanto kemudian menurunkanku sampai kakiku bisa menapak ke lantai sebelum kemudian melepaskan penisnya dari kemaluanku.Penisnya kelihatan sekali masih keras dan tegak walaupun sekarang warnanya lebih kemerahan dibandingkan sebelumnya. Kemudian aku dibopongnya ke ranjang.“Uhhhhhhh….” Aku kembali mendesah saat beliau melepaskan penisnya dari kemaluanku.Di tempat tidur aku hanya bisa tergolek lemas, tapi aku masih ingat permohonan beliau yang ingin dibantu untuk bisa berejakulasi olehku.Oleh karena itu kucoba mengangkangkan kakiku agar menjadi isyarat bahwa aku masih siap menyambut lagi beliau supaya mencapai ejakulasi.Aku gosok-gosokkan tanganku pada kemaluanku supaya tetap merekah dan basah.Pak Yanto lalu naik ke ranjang sambil mengocok-ngocok penisnya sampai ke dekat kemaluanku dan langsung memasukkannya lagi ke dalam liang senggamaku.BLESSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS …………….“AAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH……” Penis pak Yanto benar-benar bisa mendatangkan kenikmatan bagiku walaupun aku lihat tidak terlalu besar atau panjang ukurannya.“Euuhhhhh….euhhhhh…euhhhh….euhhhh…euhhhh …” aku terus melenguh saat pak Yanto mulai memompakan penisnya dari atas tubuhku.“Ooooohhhh…ohhhhh….bapppaaa….teruss…paaa…a uhhhhh…a aaahhh” aku meracauPak Yanto memompa semakin kencang dan kemaluanku semakin basah bahkan mulai banjir mengalir keluar.CROK…CROK ….CROK ….CROK ….CROK …. Kudengar suara penis pak Yanto yang menembus kemaluanku yang sudah sangat basah“Ohhhhh…ohhhh….paaaaa….Ake mauuu dapet lagiiii….ooohhhh”Aku beranikan untuk melingkarkan kakiku pada pantanya beliau untuk membantu tekanan saat memompa penisnya.“AAAAAAARRRRRRRRRRRRRRKKKKKKKKKKKKKKKHHHH HHHHHHHH …..” Aku kembali mengerang saat orgasme keduaku datangAku coba menekan kakiku yang melilit pantat beliau supaya bisa menikmati orgasmeku tapi rupanya beliau juga sedang menunggu ejakulasinya yang sudah dekat.“Akeeee….saya akan semprotkan di dalam….AHHH…AHHH…AHHH…ahhh….ahhhh….ahhh” Teriak beliau sedikit tertahanSRRROOOOOT …..SROOOOOT ….SROOOOTTTT….srrrt ….srrrt….srrrt … kurasakan semprotan air mani bossku yang sedang menaburkan benihnya di rahimku.“Ahhhhhhhhhhhhh…..” Pak Yanto mendesah lega setelah semua air maninya keluarKami lalu berciuman dan berpelukan dengan mesra seperti sepasang kekasih bukannya boss besar dengan karyawan level bawahnya.“Kamu bisa menikmatinya sayang ?” Tanya pak Yanto dengan lembut membuka percakapan dengan tetap menindihku dan tanpa menarik penisnya dari kemaluanku.“Bisa pa, enak sekali malah… asalnya Ake takut sekali…tapi kalau tau bakal enak kayak ini Ake udah mau dari dulu-dulunya” Cerocosku panjang lebar“Emangnya kamu ga apa-apa saya setubuhi ?” Pak Yanto keheranan dengan jawabanku“Bagi orang seperti Ake, bapa udah milih Ake untuk disetubuhi saja rasanya udah gimana gitu ….” Jelasku“Sebenernya waktu bapa ngajak Ake ke Garut buat sewa kamar rendam, Ake udah merasa pasti ujung-ujungnya bakal diajak bersetubuh” Sambungku sambil tanganku membersihkan noda lipstikku yang menempel di pipi dan sekitar bibir beliau “Ake ngerti lah kalau orang yang udah gede mandi bareng bakal ngapain …”“Jadi waktu Ake iyain, itu artinya sudah termasuk kesediaan Ake disetubuhin bapa” Kataku agak manja “Kalau Ake masih perawan mungkin bisa lain ceritanya atau mungkin juga tetep sama”.“Malah yang Ake paling takutkan bukan disetubuhinya, tapi takut tidak bisa memuaskan bapa atau membuat bapa marah” Sambungku “Ake tidak tahu, orang-orang gede seperti bapa itu maunya apa kalau lagi bersetubuh”“Kalau orang-orang kecil seperti suaminya Ake mah gampang sekali nebak maunya” AKu masih nyerocos “Ake tinggal ngangkang dia langsung tembak, selesai …mmmmpppphhhhhh”Pak Yanto hanya tersenyum lalu mencium bibirku untuk menghentikan omonganku yang menggelontor hampir tidak berhenti.Kami kembali berciuman mesra dengan memainkan lidah masing-masing dari cara menciumnya aku bisa belajar ciuman yang dalam dan membangkitkan gairah. Selama ini aku hanya berciuman dengan suamiku hanya mengadukan bibir saja dan paling banter seperti bertukar ludah.“mmmmmmpppphhhhhhh….ahhhh…mpppppphhhhhhh……oh hhhhh… ..mpppphhhh”Saat berciuman aku tidak bisa menahan desahanku karena penis pak Yanto walaupun sudah tidak sekeras sebelumnya kurasakan berkedut-kedut di dalam liang senggamaku sehingga menimbulkan rasa geli yang nikmat.Aku kemudian membalasnya dengan menggerakkan otot kemaluanku untuk meremas-remas penisnya dengan gemas sambil tanganku menekan-nekan pantatnya.“Ahhhhhh….” Desahku saat pak Yanto mencabut penisnya dari kemaluanku dan berbaring di sampingku.Aku mencoba memberanikan diri merebahkan kepalaku di dadanya berharap beliau bersedia memelukku, ternyata beliau menyambutku dengan mesra, bukan hanya membalas pelukanku tetapi juga membelai-belai tubuh dan rambutku.Bossku itu juga minta aku merapikan bulu kemaluanku karena beliau lebih senang bulu yang rapi tipis dan minta waktu nanti kami bersetubuh lagi sudah berubah.Walaupun suamiku sebenarnya lebih suka kemaluanku berbulu lebat, tapi aku memilih akan menuruti kemauan pak Yanto saja dan aku akan cari alasan untuk suamiku.Apalagi dari kata-katanya itu artinya beliau mau mengajakku bersetubuh lagi di lain waktu yang membuat hatiku semakin berbunga-bunga.Setelah cukup beristirahat, kami lalu mandi berendam bareng di bak air panas yang tersedia di kamar mandi hotel.Kami berendam sambil berpelukan, pak Yanto memelukku dari belakang sehingga tangannya bisa memeluk sambil memainkan kemaluanku, meremas-remas payudaraku dan memainkan putting susunya.“Geli paaa….ohhhhh…hhhhhh ….shhhhhhhhh” Aku mulai mendesah dan mendesis saat pak Yanto menciumi leher dan kupingku sedangkan jarinya mulai dikeluarmasukkan ke dalam liang senggamaku yang terendam air.Tanpa sadar badanku mulai menggeliat-geliat karena rangsangan yang dilakukan beliau.*Ternikmat.com Aku juga merasakan penis bossku itu mulai mengeras di belakang punggungku sehingga membuatku semakin terangsang.“Ohhhhhh….bapaaa…Ake pengen disetubuhi lagi…shhhhhhh” Aku memberanikan diri meminta beliau menuntaskan berahiku yang sudah sampai keubun-ubun.Beliau lalu mencabut jarinya dari liang senggamaku dan mengangkat pantatku sedikit sehingga penisnya bisa diarahkan pada kemaluanku dari arah belakang.BLESSSSSSSSS ………..“OOOOOOOOOHHHHHHHHHHHHHHHHHH………………..nikmat sekali paaa” Erangku menyambut masuknya penis beliau ke dalam tubuhku.“Euhhhhh….euhhhhh…euhhhh…euhhhhhh…euhhhh” Aku coba berinisiatif menggerak-gerakkan tubuhku naik turun di dalam air sambil berpegangan pada pinggir bak.Gerakan naik turunku menimbulkan gelombang pada air bak yang makin lama semakin bergolak tak teratur seperti juga gairah kenikmatanku yang terus semakin bergelombang naik.“Heeeehhhhhh ….Heehhhhh ….Heeehhhhh ….Heeehhhhh…” aku mencoba menaikkan tempo gerakanku tapi tetap saja hambatan air membuat gerakanku seperti gerakan slow motion di filem-filem.Pak Yanto mengimbangi gerakanku dengan menaik turunkan pinggulnya sedangkan tangan kanannya semakin gencar meremas-remas payudaraku dari arah belakang dan tangan kirinya memainkan kelentitku.“Oooohhhh ….ohhhh….ohhhhh….ohhhh….ohhhh…..ohhhhh” Gerakanku semakin liar dengan rangsangan dari beliau“AAAKEEEE DAPEETTTTT LAGI …..OHHHHHHHHHHHHHH” Aku menjerit saat mendapat orgasme pertama di dalam air.Aku berhenti menggerakkan tubuhku untuk menikmati gelombang orgasmeku yang luar biasa bagiku dengan nafas agak tersenggal-senggal.Pak Yanto masih menggerak-gerakkan pinggulnya sehingga penisnya tetap naik turun di dalam liang senggamaku, tangannya di silangkan di dadaku sambil meremas kedua payudaraku dengan lembut.Bibirnya yang hangat kurasakan menciumi tengkuk dan punggungku berulang ulang melengkapi kenikmatan yang kurasakan.Pak Yanto memintaku memutarkan badan supaya posisi kami menjadi saling berhadapan dengan penisnya masih ada dalam kemaluanku.Kami berciuman sambil aku memeluknya, sedangkan tangan beliau memegang kedua buah pantatku sambil tetap menaik turunkan pinggulnya. Pelan-pelan gairahku timbul kembali dan mulai mengimbangi gerakan pinggulnya dengan menggerakkan pinggulku sendiri naik dan turun.“Ahhhh ….Mmmmmppphhhhhhh……oohhhhhhh…..mmppppphhhh…” Kami meneruskan bersetubuh sambil terus berciuman.Makin lama ciuman kami makin panas, bibir kami saling melumat dan permainan lidah yang semakin liar.Gerakan penis pak Yanto semakin kasar, penisnya dengan keras menyodok-nyodok ke dalam liang senggamaku sedangkan pantatku ditekannya kebawah oleh tangan beliau.“Ohhhhhh ….ohhhhh….ohhhhhh….paaaa….ohhhhh….baapaaaa….aduuuh hhhh…” Aku hanya bisa mengerang nikmat tanpa berbuat apa-apa karena pak Yanto mengambil alih kendali.“Akeeee…. Saya mau keluarrrrrr” pak Yanto mengerangAku rasakan tubuh pak Yanto bergetar keras sedangkan penisnya berdenyut-denyut dengan tidak kalah kerasnya.SROOOOOOTTT …SROOOTTT…….SROOOTTTT …semprotan demi semprotan air mani bossku kembali membanjiri rahimku“A..a..aahhhh..a..a..aahhhh…” pak Yanto mengerang tertahanWalaupun aku tidak mendapat orgasme lagi yang berbarengan dengan ejakulasinya pak Yanto, aku tetap merasa puas karena sudah mendapat orgasmeku tadi.Aku lalu menciumi dan membelai-belai wajah bossku yang terlihat cukup kelelahan setelah bersetubuh denganku di air panas.Otot-otot liang senggamaku kembali aku kontraksikan untuk memijat-mijat penis pak Yanto yang juga sedang kelelahan di dalam tubuhku.Bossku itu kelihatannya sangat suka dengan apa yang aku lakukan, beliau lalu membalas ciumanku dan memelukku dengan mesranya.Beliau kemudian menciumi seluruh wajahku, leherku dan payudaraku serta menghisap-hisap putingnya sambil mengucapkan kepuasannya bersetubuh denganku.Sebagai wanita tentu saja aku merasa bangga bisa memuaskan beliau yang merupakan bossku sehari-hari walaupun sebenarnya aku juga sangat puas karena mendapat kenikmatan yang lebih tinggi dari yang aku biasa dapat kalau berhubungan badan dengan suamiku sendiri.Dengan posisiku tetap “menunggangi” beliau kami mengobrolkan berbagai hal, mulai dari pekerjaan sampai yang berkaitan kehidupan pribadi masing-masing, tentu saja sambil diselingi berciuman mesra.Pak Yanto sempat bertanya apakah aku pake pengaman, waktu aku balas dengan pertanyaan kenapa baru bertanya sekarang padahal beliau sudah dua kali menebar benihnya ?Beliau menjawab sambil tertawa bahwa karena aku sudah punya suami maka dia tidak terlalu khawatir kalau aku jadi hamil karenanya.Aku memang sekarang memakai IUD sebagai pengaman karena belum merencanakan punya anak lagi.Kemudian iseng-iseng beliau aku tanya, kalau aku lepas IUDnya apakah dia mau menghamili aku ?Jawabannya cukup mengagetkan tapi sangat menyenangkanku karena beliau bersedia “menyumbang” benihnya tetapi tidak mau menikahiku. Tetapi beliau bersedia berkomitmen untuk membantu biaya “anak biologisnya” itu.Setelah selesai berendam, kami lalu membersihkan badan dan berpakaian lagi untuk bersiap-siap pulang karena suamiku sudah akan menjemputku di tempat seminar tadi.Di tengah perjalanan pak Yanto memintaku melakukan oral seks, karena aku belum pernah melakukannya beliau lalu membimbingku mengenai cara melakukannya.Sesampainya di tempat parkiran tempat seminar,pak Yanto belum juga berejakulasi yang memaksaku untuk lebih agresif mengemut penisnya.Akhirnya beliau bisa ejakulasi dan memintaku meminum seluruh air maninya sampai habis.Ternyata suamiku juga sudah ada ditempat parkiran menjemputku sehingga membuatku agak panik dan dengan terburu-buru aku segera merapikan baju dan rambutku serta memakai lipstik lagi yang telah hilang menempel di penis pak Yanto.Setelah semuanya rapih kembali aku keluar dari mobil pak Yanto dan ambil jalan memutar dari parkiran yang tidak terlihat suamiku untuk masuk ke tempat seminar.Aku kemudian menghampiri suamiku seolah-olah baru selesai seminar dan mengajaknya berkenalan dengan pak Yanto …





By Posted :Naga303

Sunday, August 9, 2015

Galeri Foto 2

Prediksi Togel Online, Situs Agen Judi, Togel Hari Ini, Naga303

Prediksi Togel Online, Situs Agen Judi, Togel Hari Ini, Naga303

Prediksi Togel Online, Situs Agen Judi, Togel Hari Ini, Naga303

Prediksi Togel Online, Situs Agen Judi, Togel Hari Ini, Naga303

Prediksi Togel Online, Situs Agen Judi, Togel Hari Ini, Naga303

Prediksi Togel Online, Situs Agen Judi, Togel Hari Ini, Naga303

Prediksi Togel Online, Situs Agen Judi, Togel Hari Ini, Naga303

Prediksi Togel Online, Situs Agen Judi, Togel Hari Ini, Naga303

Prediksi Togel Online, Situs Agen Judi, Togel Hari Ini, Naga303

Prediksi Togel Online, Situs Agen Judi, Togel Hari Ini, Naga303

Prediksi Togel Online, Situs Agen Judi, Togel Hari Ini, Naga303

Prediksi Togel Online, Situs Agen Judi, Togel Hari Ini, Naga303

Saturday, August 8, 2015

Jilbabku Dan Pekerjaanku

Prediksi Togel Online, Situs Agen Judi, Togel Hari Ini, Naga303
Prediksi Togel Online, Situs Agen Judi, Togel Hari Ini, Naga303

Prediksi Togel Online -  Perkenalkan namaku Maya. Aku adalah seorang wanita berusia 27 tahun yang berstatus janda beranak 1. Dalam keseharianku, aku selalu mengenakan jilbab. Walaupun jilbab yang aku kenakan bukan tergolong jilbab akhwat, akan tetapi, dalam berpakaian aku sudah cukup sopan. Jilbabku menjulur menutupi setengah dadaku. Aku selalu mengenakan baju kurung longgar dengan bawahan rok semata kaki. Kedua kakiku senantiasa terbalut oleh kaus kaki.
Aku menjanda sejak tiga tahun yang lalu, akibat konflik yang tidak terselesaikan dengan mantan suamiku. Setelah usia pernikahan kami menginjak 1 tahun, mantan suamiku mulai menunjukkan watak aslinya. Ia mulai suka bermain tangan ketika marah. Begitu pula, ia tidak pernah memberiku nafkah, karena dia seorang pengangguran. Secara umum, ia bukan laki-laki yang bertanggung jawab. Pada akhirnya, ia pun menceraikanku, setelah berselingkuh dengan wanita lain.
Pada saat itu aku sedang mengandung anak hasil perkawinanku dengannya. Kekalutan yang kualami akibat perceraian itu membuatku mengalami depresi selama beberapa bulan, hingga akhirnya aku menyadari bahwa aku harus bangkit.
Perlahan-lahan akupun mulai bangkit, dan melupakan perceraian tragis yang menimpa diriku. Aku ingat, bahwa aku harus menghidupi anakku. Akupun pun bekerja pada sebuah biro konsultasi psikologi, mengingat aku adalah sarjana psikologi. Bisa dikatakan, penghasilanku hanya pas2san untuk menghidupi diriku dan anakku.
Pada saat ini, anakku yang berusia 4 tahun kutitipkan pada neneknya di kota Yogyakarta. Sedangkan aku sendiri bekerja di kota Semarang, sebuah kota di Jawa Tengah. Di kota tersebut aku tinggal di kamar kost sederhana. Setiap akhir pekan aku mengunjungi anakku di rumah neneknya.Banyak pria yang mengatakan bahwa aku memiliki wajah yang cantik dan keibuan. Dengan balutan jilbab yang selalu ku kenakan, aku menjadi nampak anggun di mata para pria.
Di samping itu, tak ada tanda-tanda bahwa aku adalah seorang ibu beranak satu. Banyak yang mengagnggap aku masih gadis. Tinggi badanku adalah 165 cm. Ukuran payudaraku tidaklah besar, hanya 32B, akan tetapi, pantatku bulat, padat dan membusung. Walaupun sudah beranak 1, aku memiliki perut yang datar. Hal ini tercapai karena aku memang rajin berolah raga. Tak heran, meskipun statusku janda beranak 1, masih banyak pria yang mengharap cinta dariku. Akan tetapi, pada saat itu, aku belum berfikir untuk menjalin hubungan yang serius dengan seorang priapun.
Hal ini disebabkan karena masih ada sisa-sisa trauma akibat perceraian yang menyakitkan tersebut. Aku memiliki pandangan bahwa semua pria adalah pendusta. Untuk apa aku menikah lagi kalau hanya untuk bercerai lagi. Sudahlah… aku sudah merasa hidup bahagia sebagai single parent.
Tak dapat kupungkiri bahwa aku merindukan pelukan pria. Tentu saja, karena aku pernah merasakan manisnya seks, maka akupun seringkali merindukannya. Hingga saat ini, aku masih kuat untuk menahan hasrat itu, sehingga aku tidak terjerumus dalam seks bebas. Di samping dalam rangka menjaga norma dan keyakinan yang aku anut, aku juga harus menjaga imejku sebagai seorang wanita berjilbab yang selalu berpakaian rapih dan sopan. Sejujurnya, aku seringkali bermasturbasi untuk mengurangi hasrat seksku tersebut.
Herannya, semakin sering ku bermasturbasi, keinginanku untuk disetubuhi oleh pria justru semakin menggebu-gebu. Masturbasi hanya mengurangi hasratku untuk sementara, hanya pemuasan kebutuhan biologis semata, namun kepuasan psikologis tidaklah aku dapatkan. Adapun alat yang sering ku pakai untuk bermasturbasi adalah buah mentimun. Uhhh… sungguh beruntungnya buah mentimun itu. Sementara para pria yang mengharap cinta padaku saja belum ada yang berhasil menikmati jepitan lubang di pangkal pahaku, tapi buah mentimun silih berganti telah menyodok berkali-kali. Terkadang diam-diam aku melakukan masturbasi sambil menonton film porno di komputerku ketika di kost sendirian.
Dengan status jandaku, tentu saja ada beberapa pria yang menganggap diriku adalah perempuan gampangan, yang butuh dibelai. Dengan demikian, ada beberapa pria yang sering melakukan perilaku yang menjurus pada pelecehan seks, dari verbal hingga pada sentuhan fisik. Salah satunya adalah bosku, seorang Cina, yang sekaligus pemilik dari biro konsultasi tempatku bekerja. Dengan pura-pura tidak sengaja, ia terkadang meremas pantatku atau tetekku. Aku sebenarnya risih dengan hal itu, dan tidak krasan untuk bekerja di situ. Ia seakan tidak peduli bahwa aku adalah seorang wanita berjilbab yang selalu sopan dalam berpakaian dan berperilaku. Ia bahkan pernah menempelkan penisnya di belahan pantatku ketika aku sedang membungkuk, karena membetulkan mesin printer di kantor.
Aku terkejut, karena di sela-sela pantatku terasa ada batang keras yang menekan. Aku pun lalu segera menghindar. Aku tidak bisa marah padanya, karena aku masih berharap untuk bisa bekerja di biro miliknya tersebut. Aku hanya menampilkan ekspresi muka tidak suka, sambil pipiku memerah karena malu. Ia hanya tersenyum mesum sambil pergi berlalu. Ia nampak paham sekali bahwa aku memang sedang butuh untuk terus bekerja di bironya.
Situs Agen Judi  Sungguh aku sangat benci dan jijik dengan perilaku bosku tersebut. Bosku tersebut seorang pria Cina berusia 40 tahunan. Ia telah berkeluarga, dan keluarganya tinggal di luar Jawa. Namanya Pak Tan. Ia memiliki tinggi 160 cm, dengan badan yang agak gemuk perut yang buncit. Ia nampak gempal.
Pada suatu hari, aku menerima kabar dari ibuku yang tinggal di kota Yogyakarta, bahwa anakku sakit keras, hingga harus opname. Bahkan dokter menyatakan bahwa anakku harus dioperasi secapatnya, kalau tidak, bisa fatal. Untuk biaya operasi tersebut butuh uang sebanyak lima juta rupah. Orang tuaku menyatakan bahwa mereka telah kehabisan dana untuk biaya pengobatan anakku. Sementara, aku sendiri sudah kehabisan uang karena kini sudah tanggal tua. Uang hanya cukup untuk menyambung hidup beberapa hari. Aku pun bingung, harus mendapatkan uang darimana lagi. Masih banyak hutangku pada kawan-kawanku, sehingga aku segan untuk berhutang lagi pada mereka. Satu-satunya yang bisa aku lakukan adalah mengeluh pada Pak Tan. Tapi aku merasa ngeri, karena itu berarti memberinya kesempatan untuk melecehkanku secara seksual. Aku pun menjadi ragu. Akan tetapi, karena aku sudah sangat panik, akhirnya aku beranikan diri untuk mengungkapkan hal itu pada Pak Tan. Dengan perasaan tidak karuan, aku memberanikan diri untuk menuju ruang Pak Tan. Saat itu, aku mengenakan jilbab warna pink sepanjang lengan, dengan baju kurung yang sewarna, serta rok panjang hitam dari bahan kain yang lemas. Dengan demikian, celana dalamku agak tercetak di permukaan luar rokku.
Prediksi Togel Online, Situs Agen Judi, Togel Hari Ini, Naga303
Prediksi Togel Online, Situs Agen Judi, Togel Hari Ini, Naga303

Tok… tok.. tok.. tok… suara ketukanku di kamar kerja Pak Tan.
“Masuk” aku dengar suara pak Tan berseru dari dalam ruangan.
Aku pun membuka pintu. Pak Tan yang sedang duduk di belakang meja kerjanya menatapku dengan tatapan mesumnya, yang seolah menelanjangi tubuhku.
“Silahkan duduk”, katanya mempersilahkanku untuk duduk.
“Ada apa cah ayu?” dia bertanya padaku dengan nada menggoda.
Sambil menunduk, akupun mengatakan keperluanku pada pak Tan sambil terbata-bata.
“Mmmaaaff Pak, anak saya sedang sakitt kerass…”
Keringat dinginku mulai mengucur….
“Terus???” Pak Tan bertanya dengan nada sedikit ketus.
“Mmaksud saya, saya mau pinjam uang sama bapak. Untuk pengobatan anak saya. Saya sudah tidak ada uang.”
Ketika aku berkata seperti itu, pak Tan hanya mengangguk-amgguk dengan tatapan melecehkan.
“Sofiii, dengan berat hati saya katakan ke kamu, kalo saya tidak ada uang yang bisa saya pinjamkan ke kamu…?”
“Tolonglah saya pak, anak saya sakit.. berikan saya lima juta rupiah saja… nanti bisa dipotong gaji saya” kataku menghiba.
Air mataku mulai mengalir dari sudut-sudut mataku.
“Kamu tau kan, biro ini sedang kekurangan modal”, kata pak Tan dengan datar dan tenang.
“Jumlah klien kita semakin sedikit, makanya pemasukan ke biro juga sedikit..”
“Ya sudahlah, aku bisa usahakan uang itu” kata pak Tan.
Kemudian ia membuka laci mejanya dan mengeluarkan beberapa gepok uang 50ribu rupiahan. Ia pun memberikanya padaku. Setelah dihitung, ia telah memberikan uang padaku sebanyak 6juta rupiah, lebih banyak dari harapanku.
Pak Tan berkata, Uang itu boleh kamu pinjam dulu. Kamu nggak usah mikirin ntar gimana mengembalikannya.
“Udah, cepet, kamu bawa pulang… kamu tunggu anak kamu sampe operasinya selesai… kamu boleh libur…”
Dengan perasaan senang dan rasa terima kasih yang tidak terkira, aku pun berpamitan dengan pak Tan dengan menyalami tangannya..
Aku pun bersyukur, operasi anakku berjalan dengan lancar. Setelah itu, aku kembali bekerja di kantor Pak Tan. Semenjak itu, Pak Tan semakin menjadi-jadi dalam melecehkanku secara seksual. Karena hutang budiku padanya, aku pun tak bisa berbuat apapun selain pasrah dengan perlakuan Pak Tan. Setiap kali berpapasan denganku, ia tak akan membiarkan pantatku lolos dari jamahannya. Seringkali, ia mengejutkanku dari belakang dengan cara meremas pantatku. Aku hanya bisa menjerit kecil. Semakin lama iapun semakin berani untuk menjamah tubuhku yang lain. Payudaraku dan pangkal pahaku pernah diremasnya. Yang aku heran, dia tetap paling suka meremas pantatku, walaupun ia sesungguhnya dapat dengan bebas untuk menjamahi payudara dan pangkal pahaku. Ketika aku sedang berdiri di dekatnya, ia mengajakku ngobrol sambil jarinya menelusuri belahan pantatnya.
Dengan perasaan malu aku ingin menghindari setiap perlakuannya, namun ku tak berdaya. Sungguh, aku merasa menjadi seorang perempuan murahan yang bisa dinikmati oleh pria Cina itu demi sejumlah uang. Sungguh kontras dengan penampilanku yang selalu berjilbab sopan ini.
Suatu ketika, seorang pesuruh kantor bernama Pak Tatang memberitahuku bahwa pak Tan memanggilku untuk datang ke ruangannya.
“Mbak, Pak Tan manggil mbak ke ruangnya”
“Huh… ada apa lagi nih??” tanyaku dalam hati. Pelecehan apa lagi yang kan aku terima? gumamku.
“Mhhh…. iya pak… Nanti saya ke sana…
“Cepet ya mbak, Pak Tan minta mbak datang cepet….” kata pak Tatang sambil berlalu.
“Iya… iya Pak Tatang” kataku sambil tersenyum pada Pak Tatang..
Hari itu aku mengenakan jilbab warna krem yan menutupi dua bukit mungilku, dengan baju kurung dan rok panjang. Dengan gontai dan perasaan yang tidak tenang akupun datang ke ruang Pak Tan.
Tok… tok… tok ku ketuk pintu ruang Pak Tan.
“Masuk” terdengar teriakan Pak Tan dari dalam ruangan.
Aku pun masuk, dan Pak Tan mempersilahkanku duduk. Dengan senyum jahat tersungging di bibrnya, ia menatapku dengan pandangan nafsu. Aku hanya menunduk dengan muka yang malu bercampur cemas.
“Mhhhhh, begini Maya…., saya cuma mau informasikan ke kamu, kalau hutang kamu ke kantor sudah jatuh tempo. Kantor butuh uang itu segera. Kamu bilang mau angsur hutang kamu, tapi sampai sekarang, sudah tiga bulan, kamu sama sekali belum angsur. Saya udah kasih kamu keringanan looo….” Pak Tan berkata dengan nada serius.
Jantungku berdetak keras, memompa darahku cepat sekali. Wah, celaka… pikirku.. Aku jelas tidak mampu untuk membayar hutangku. Bahkan untuk mengangsur pun aku tidak mampu. Kini hutang itu telah ditagih. Ohhhh… betapa malang nasibku, jeritku di hati.
“Mhhhh…. mmaaf pak, saya belum mampu membayarnya…” jawabku terbata-bata.
“Kebutuhan saya banyak sekali, dan uang gaji saya saja tidak cukup”
Tak terasa, air mataku mulai meleleh.
“Iya, saya tau… tapi masalahnya, kantor ini juga butuh biaya. Kan sudah aku bilang, kalau biro ini lagi seret. Klien kita semakin sedikit?” suara Pak Tan mulai meninggi.
Air mataku pun semakin deras mengalir. Tak sadar aku mulai sesenggukan. Dengan ujung jilbabku aku usap air mataku. Pak Tan masih nampak cuek, sambil sesekali melirikku. Sorot matanya menunjukkan kelicikan.
“Hmmmmm… apapun kamu harus membayar hutang kamu…. Atau kita selesaikan saja secara hukum??” ancam Pak Tan.
Aku semakin panik dengan ancaman itu…
“Ssaya mohon jangan pak. Saya pasti akan bayar. Saya masih punya anak pak….” kataku tersedu-sedu.
“Trus, kamu mau bayar pake apa? Kamu bilang nggak punya uang?”
“Beri saya waktu barang satu minggu, saya bisa usahakan” jawabku putus asa.
Satu minggu pun aku tidak yakin akan mendapatkan uang sejumlah itu.
“Wah… wah… aku meragukan kamu bakalan sanggup membayar. Paling hanya menunda waktu. Gak ada gunanya. Saya nggak akan kasi keringanan lagi”
“Sssayaaa mohon pakkk” aku berusaha menahan tangisku agar tak semakin keras.
“Mhhhhh… baik… baik…. Aku bisa kasih kamu solusi. Supaya kamu bisa lunasin utang kamu”
Aku agak lega mendengar ucapan Pak Tan. Aku memandanginya dengan pandangan bertanya.
“Mhhhhh… boleh tau apa solusinya pak?” ungkapku.
“Kamu bisa bayar hutangmu dengan tubuh molek kamu itu” kata pak Tan sambil melirik padaku dengan sorot mata birahi.
Bagai disambar petir, aku terkejut mendengar ucapan Pak Tan. Aku kehabisan kata-kata.
“Nggak, nggak mau” jawabku sambil menangis.
“Kamu bisa apa….? Kalo kamu nggak bayar sekarang, ya diselesaikan lewat hukum. Aku akan laporkan kamu ke polisi” ancam pak Tan.
Dia sungguh lihai mempermainkan perasaanku. Aku merasa semakin putus asa. Aku hanya bisa menangis. Tangisku yang tertahan pun mulai keluar juga. Namun Pak Tan tetap tak peduli. Aku hanya tertunduk sambil menangis. Air mataku telah basahi jilbabku.
“Hehehe… lagian, kamu kan sudah lama jadi janda. Masa sih, ga kangen sama kontol? Kamu puas, hutangmu lunas… Tawaran menarik kan? goda pak Tan.
“Kamu tinggal ngangkang aja, biar memekmu disodok pake kontol-kontol lelaki birahi. Dengan tubuh kaya kamu, gak sulit kok kamu dapet duit banyak. heheheh…. Apalagi yang jilbaban kaya kamu, pasti banyak peminatnya.”
Tanpa ku sadar, pak Tan telah berdiri di sampingku, dan tanpa basa-basi, ia pun menarik tanganku hingga aku berdiri. Aku ingin menolak dan lari, namun aku sadar bahwa aku tidak lagi punya kuasa. Bahkan pada diriku sendiri. Kini aku telah dikuasai oleh pak Tan. Aku hanya pasrah ketika ia menarik tubuhku hingga berdiri.
Dengan penuh birahi, pak Tan menariku ke dalam pelukannya. Dengan rakus pak Tan melumat mulutku dengan mulutnya. Tangannya menjamahi dua payudaraku yang masih tertutup jilbab itu. Kurasakan perut buncit pak Tan menekan tubuhku.
“Mhhhh….. mphhhhhh….” aku berusaha meronta, menghindari ciuman pak Tan.
Namun mulutnya terus mengejar mulutku. Dengan kasar dibaliknya tubuhku hingga aku membelakanginya. Lalu ditekannya tubuhku hingga perutku menempel di tepi mejanya. Tanganku berpegangan pada meja agar menopang badanku. Kini aku dalam posisi agak membungkuk, dengan pantat yang membusung kearah pak Tan. Kini pantatku begitu bebas untuk dijamahinya. Dengan kasar ia meremas pantatku. Aku merasakan ada sesuatu yang mengganjal di pantatku.
Ohhh, ternyata itu adalah penis pak Tan yang sudah menegang dan mengeras.
Sambil menggesek-gesekkan penisnya di pantatku, salah satu tangan pak Tan juga meremasi bongkahan pantatku yang montok dan padat itu, sedang tangan yang lain kini telah mencengkram salah satu payudaraku yang masih tertutup jilbab. Jilbab itu menjadi kusut akibat remasan tangan pak Tan. Aku merasakan bahwa tangan pak Tan telah mulai menyusup masuk ke balik jilbabku yang menutup dadaku. Ia meremasi payudaraku dari balik baju kurungku.
“Mhhhh…. ahhhh…. ohhhhh….” jeritan-jeritan kecil terlontar dari mulutku ketika pak Tan menyentil ujung payudaraku dengan keras, sementara penisnya yang masih berada di dalam celana itu menekan pantatku ke depan.
Tangan yang satunya kini telah meremas-remas pangkal pahaku. Mulut pak Tan dengan rakus menggigit leherku yang masih tertutup jilbab warna krem itu, hingga nampak basah bekas gigitan. Kepalaku yang tertutup jilbab krem itu hanya bisa menggeleng-geleng, dan terkadang menengadah ke atas, setiap kali pak Tan menyodokkan penisnya ke pantatku.
Kini tangan pak Tan mulai menarik ritsleting baju kurungku yang ada di punggungku. Dengan trampil tangannya menurunkan baju bagian atas baju kurung itu, dan menyampirkan jilbabku ke pundak. Kini pundak dan punggung putihku pun terbuka. Tak lama kemudian, aku merasa bahwa pengait braku di bagian belakang telah terbuka. Secara umum, bagian atas tubuhku telah setengah terbuka, dan dua payudaraku yang tak seberapa besar itu menggelantung di atas meja. Dengan rakus pak Tan menciumi dan menjilati punggungku, hingga basah oleh liurnya. Kedua tangan pak Tan pun tak henti-hentinya meremas dan memilin dua putting mungilku yang berwarna coklat muda itu.
“Ahhhhhhh….. udahhh… lama aku menunggu saat ini…” bisik pak Tan di telingaku yang tertutup jilbab itu.
“Mhhhh… ohhhhh…. mhhhhhh…..” desahku.
Togel Hari Ini  Walaupun aku telah lama tidak menikmati sentuhan pria. Sungguh, aku tetap tidak bisa menikmati perlakuan pak Tan itu. Aku justru merasa terhina, karena penis seorang pria yang bukan suamiku kini sedang menggesek-gesek pantatku yang masih tertutup rok itu. Selama ini hanyalah mantan suamiku yang pernah menikmati bibirku, menghisap dua putingku yang sedang mengeras, dan menyodokkan penisnya di lubang surgaku yang basah.
Saat ini, seorang pria yang bukan suamiku dengan bebas dapat menikmati pantatku, dan tangannya dengan bebas memilin dan meremas puting payudaraku. Ohhh, betapa malang nasibku..
Aku dengar suara ritsleting celana pak Tan. Tak lama kemudian pak Tan pun membalikkan tubuhku hingga posisiku berhadapan dengannya. Terlihatlah pemandangan yang membuatku takjub. Penis pak Tan yang menjulang sepanjang 17 cm. Jauh lebih besar daripada milik mantan suamiku. Dengan rakus pak Tan pun menghisap putting payudara kiriku, sementara tangan satunya memilin dan meremas payudaraku yang kanan. Terasa gigitannya pada payudaraku, yang kemudian disentakannya hingga aku menjerit.
“Aahhhhhhhhh”.
Pantatku kini bersandar pada tepi meja, dengan posisi tangan menekan meja di belakang tubuhku.
“Mhhh… ahhhhh….” jeritan dan rintihan yang keluar dari mulutku semakin membakar birahi pak Tan.
Pak Tan seringkali menyampirkan kembali ujung jilbabku yang turun hingga menutupi dadaku ke pundakku. Pak Tan pun kemudian mengangkat rokku keatas. Nampaklah dua kaki dan paha mulusku telanjang, dan secarik kain celana dalam di pangkalnya. Salah satu tangan pak Tan memegangi ujung rok ku agar tak turun, sementara tangan lain melebarkan dua pahaku, hingga pangkalnya yang masih terutup celana dalam itu semakin menganga. Kurasakan benda keras mulai menyusuri belahan kemaluanku. Salah satu tangan pak Tan menuntun benda keras itu agar menggesek-gesek dengan belahan vaginaku yang tertutup celana dalam itu.
“Ohhhhh….” walau aku berusaha mengingkarinya, tak dapat kupungkiri bahwa sensasi gatal di vaginaku mulai kurasakan.
Aku pun mulai merasa lemas dan birahi. Aku berada dalam dilema. Aku dipaksa untuk menikmati perlakuan pak Tan, walaupun sesungguhnya aku enggan. Tangan pak Tan pun mulai mencari-cari ritsleting rokku, dan segera melepasnya. Kini bagian bawahku telah benar-benar telanjang, hanya celana dalam putihku yang masih melindungi lubang kehormatanku. Sedangkan kepalaku dibiarkanya tetap berjilbab, dan payudaraku telah menggelantung indah dengan bekas gigitan dan basah air liur pak Tan.
Dengan kasar pak Tan menarik jilbabku hingga aku terjatuh dalam keadaan bersimpuh. Dihadapanku kini sebatang penis pak Tan yang tegang dan mengeras itu. Sambil mengarahkan kepalaku dengan tangannya keaarah penisnya, pak Tan mengatakan
“Ayo… kulum kontol bapak…!!!”
Dengan perasaan jijik, akupun memenuhi permintaannya. Kepalaku yang tertutup jilbab itu nampak maju mundur. Sementara payudaraku tengah bebas menggelantung, dan bagian bawahku telah telanjang, hanya celana dalam yang tersisa.
“Mmphhhhh… mhhhhh…” lenguhku saat penis pak Tan menerobos mulutku.
Pak Tan menyuruhku menjilati ujung penisnya hingga lubang kontolnya. Uhhhh…. aku merasa ingin muntah. Mulutku pun penuh oleh penisnya. Tak satu jengkalpun bagian penisnya yang tidak berkesempatan menikmati pelayanan bibir dan lidahku. Bahkan testisnyapun turut aku jilati. Dengan perasaan muak, aku terpaksa melakukan hal itu.
Setelah puas, pak Tan memintaku berdiri. Dengan kasar ia mencengkram pantatku yang masih tertutup celana dalam itu, dan menariknya hingga posisiku membelakanginya. Ia menarik turun celana dalamku, hingga kini tak ada lagi yang melindungi lubang kehormatanku. Pak Tan pun berlutut di belakangku. Kini ia menguakkan bongkahan pantatku lebar-lebar. Kini, lubang anus dan kemaluanku telah mengarah tepat di depan wajahnya.
Tiba-tiba aku merasakan sensasi hangat di permukaan anusku. Ternyata Pak Tan telah menjilati anusku. Sensasi geli kurasakan menjalar dari anus ke seluruh badan. Tubuhku terasa lemas setiap kali lidah pak Tan menyentuh permukaan anusku. Aku heran, dia tidak merasa jijik. Setelah ia puas, lidahnya pun berpindah ke belahan lubang vaginaku. Ia menguakkan bibir bagian luar vaginaku. Tak lama kemudian, ia pun menjilati seluruh permukaannya. Klitorisku tak luput dari jilatan dan gigitan lembutnya. Aku semakin pasrah dengan perlakuan Pak Tan. Kurasakan vaginaku semakin basah, baik oleh air liur pak Tan maupun cairan cinta yang keluar dari dalam vaginaku.
“Ohhhhhh…. mphhhhhh…. ampuuunnnn…. jangan diteruskannnnn….” racauku.
Slurp… slurppp… terdengar sedotan pak Tan di permukaan vaginaku semakin bernafsu.
Tak lama kemudian pak Tan pun berdiri. Ia menarik pinggulku ke belakang, hingga pantatku dan vaginaku semakin terkuak lebar. Tiba-tiba, aku rasakan sebatang penis yag keras telah melesak masuk ke dalam liang kenikmatanku dari bagian belakang. Aku merasakan pedih pada dinding vaginaku saat batang penis pak Tan bergesekan dengan dinding liang kenikmatanku, yang selama ini terjaga dari penis pria selain suamiku.
“Ahhhhhhhhhhhhhhhhh…..” lengkinganku saat penis pak Tan disodokkan dengan keras.
Rasanya lubang vaginaku hampir terbelah.
“Ouhhhh…. Maya….. memekmu enak banget… udah lama bapak nggak ngrasain memek kaya punyamu… mhhhh… ouhhhhh…. akhhhhhh…..” racau pak Tan sambil menggenjot lubang memeku.
“Cepok, cepok, cepok…” suara pinggul pak Tan saat bertumbukan dengan bongkahan pantatku yang sedang membusung ke arahnya.
Aku sedang dinikmati dengan posisi doggy. Aku heran, ia nampaknya memang begitu terobsesi dengan pantatku, hingga selama memakaiku pun ia lebih banyak meremas pantatku daripada dua payudaraku.
“Ohhhh… mhhhh…. oughhhhh….” badanku bergoncang-goncang.
Kepalaku yang berjilbab itu hanya mampu menggeleng dan mendongak ke atas. Payudaraku bergoyang seiring hentakan penis pak Tan di dalam liang kenikmatanku.
“Mmhhhhhh… ahhhhhh… mhhhhh….” rintih dan jeritku setiap kali penis pak Tan melesak dalam vaginaku.
“Mayyy…. memekmu masih serettttt…..” racau pak Tan.
“Kepalamu berjilbab bikin aku tambah ngaceng… ouhhhh….. Bapak ketagihan diservis sama tempikmu….. enak bangetttt….. walaupun janda tapi tempikmu masih nggigit”
“Mhhhh.. ouhhhhh…. akhhhhhhh….” jawabku dengan desah dan rintih.
Masih dalam posisi dogi, pak Tan tiba-tiba menarik penisnya keluar dari vaginaku. Kini tubuhku yang lemas hanya bisa terbaring tengkurap diatas meja. Kepalaku yang masih berjilbab aku sandarkan di meja, sedang dua tanganku terentang berpegang pada tepian meja. Sementara itu, aku merasakan cairan dingin di anusku. Aku hanya bisa pasrah.AGEN POKER
“Mmhhhh…. silitmu kayanya masih prawan nihh… sini, biar bapak prawanin”
Aku ketakutan, dan berusaha menolak.
“Udahhh, jangan nolak… kok beraninya kamu nolak permintaan bapak…”
Akupun pasrah. Cairan itu adalah cairan pelumas. Aku merasakan kepala penis pak Tan mulai menempel di lubang matahariku. Perlahan-lahan, kepala penis itu mulai menguakkan lubang matahariku. Kurasakan kepala penis itu semakin dalam masuk ke dalam anusku. Rasanya sungguh perih, walaupun telah dibantu oleh cairan pelumas itu. Pak Tan pun mulai mempercepat genjotannya dalam anusku.
“Akhhhhh….. ouhhhhh….” terasa panas di dinding anusku akibat gesekan penis pak Tan itu.
“Oouhhhhh…. sakkkkiiiiittt….. ahhhh.. akhhhhhh….” jeritku.
Sambil menggenjot anusku, kedua tangan pak Tan meremasi kedua payudaraku. Bahkan satu tangan pak Tan menarik ujung jilbabku ke belakang, hingga kepalaku terdongak keatas.
“Mhhh ohhh… akhhhhh….” jeritku kesakitan.
Pak Tan nampaknya telah hampir klimaks. Iapun segera menarik penisnya dari anusku. Seperti kesetanan ia melompat ke atas meja lalu membalikkan tubuhku hingga terlentang di atas meja. Kini posisinya duduk berlutut dengan penis yang mengarah ke wajahku. Dua pahanya mengangkangi wajahku.
“Akhhhhhhhhhhhhhhh………..” teriakan pak Tan yang telah klimak itu.
Crott……… crorttt…. crottttt….. cairan putih kental yang berbau tak sedap itu pun menyembur ke wajah dan mulutku. Aku hanya memejam, agar cairan itu tak masuk ke dalam mataku. Sebagian telah tertelan. Jilbabku basah oleh cairan kental berbau amis itu, begitu pula baju kurungku. Kulihat pak Tan terengah-engah setelah mencapai klimaks. Aku hanya terlentang lemas setelah satu jam ia menikmati semua lubang kepuasan di tubuhku.
“Tempik sama silitmu memang hebat May… Bapak ketagihan buat make kamu. Selama setahun bapak cuma biasa ngremesin pantatmu, sambil bermimpi suatu saat bisa njebol lubang silitmu….” kata pak Tan.
Aku sebetulnya merasa tersinggung dengan ucapannya. Harga diriku telah hilang sekarang. Kini aku harus siap untuk dinikmatin kapan saja oleh pak Tan. Aku tak bisa berbuat apa-apa kini.
Setelah beristirahat selama 30 menit, sambil aku menangis sesenggukan, aku pun minta ijin kepada pak Tan untuk membersihkan diri di kamar mandi yang ada di ruangnya.
“Oohhhh, tidak usah… kamu kan capek sekarang saatnya kamu yang dilayani” kata pak Tan.
“Maksud bapak?” jawabku.
“Biar pak Tatang saja yang bersihkan tubuh Maya… heheheh”
Ouhhhh…. laki-laki gila… belum puas ia menghancurkan kehormatan dan harga diriku.. kini aku harus rela dijamah oleh satu pria lagi. Nampak Pak Tan menelpon dengan HPnya, menyuruh pak Tatang masuk sambil membawa ember air hangat dan lap basah. Tak lama pak Tatang pun masuk. Ia sungguh terkejut melihatku dalam keadaan berjilbab, namun dengan baju kurung yang terbuka setengah, hingga payudaraku menggelantung indah, dan bagian bawah yang telah telanjang bulat.
“Lhoooo, mbak Maya?” tanya pak Tatang keheranan.
Aku hanya tertunduk malu, sementara aku tahu bahwa mata pak Tatang tidak lepas memandang tubuh telanjangku.
“Tenang pak Tatang”, kata pak Tan pada pak Tatang.
“Mbak Maya barusan kerja keras, jadi dia sekarang gerah dan capek…. hehehehe… makanya dia kepengen bersihin badannya. Kan kasian, daripada dia bersihin badannya sendiri, kan lebih baik diladenin sama pak Tatang… hehehh…”
“Maksud bapak?” tanya pak Tatang masih kebingungan.
“Maksudnya ya tolong pak Tatang ngelapin tubuhnya mbak Maya, terutama bagian lubang tempik sama silitnya itu. Gimana pak Tatang?”
“Haaaaa, bapak beneran?” tanya pak Tatang tidak percaya.
“Beneran… sudah, nggak usah banyak omong… bapak mau ga?” tanya pak Tan.
“Mauuu… mau… iya pak… mau….” sorak pak Tatang.
“Ya udah sana…” pak Tan menyahut.
“Ayoooo, sini mbak Maya… cah ayuuu…. biar bapak ngelapin tempikmu” seru pak Tatang kegirangan.
Aku hanya menunduk. Tapi badanku sudah terlalu lemah, sehingga aku hanya bisa pasrah saat pak Tatang menggandengku menuju kamar mandi. Ia pun melucuti seluruh sisa pakaianku termasuk jilbabku, sehingga aku telanjang bulat. Dengan lap basah, ia ia mulai membasuh tubuhku dari ujung kepala hingga ujung kaki. Saat menggosok liang vaginaku, ia pun berkomentar..
”Wahhhh, tempiknya mbak Sofi ini masih sempit yah” sambil jarinya meyentil-nyentil klitorisku.
“Beda sama tempiknya lonte lokalisasi.. udah pada lower”
Aku hanya terdiam sambil menahan tangisanku. Pak Tatang memelukku dari belakang. Satu tangannya meremasi payudaraku, sedang tangan lainya sibuk menggosok vaginaku.
“Mbak, yang bagian dalem tempik mbak belum dibersihkan, biar kontol bapak nanti yang gosokin bagian dalem tempiknya mbak… hahahaha”, kata pak Tatang.
Pak Tan berdiri di pintu kamar mandi senyum-senyum melihat ulah pak Tatang kepadaku.
“Kontol bapak udah ngaceng niyy. Wahhh… mimpi apa bapak semalem.. selama ini bapak cuma mbayangin ngentu mbak Maya… impian bapak jadi kenyataan”
“Pak Tatang, itu jilbabnya dipakein lagi. Lebih ngacengin kalo make jilbab”
“Siapp bosss…” kata pak Tatang.
Setelah selesai membersihkan diriku, aku pun disuruhnya lagi memakai jilbab, namun dengan tubuh yang telanjng bulat. Kini telah kukenakan jilbab warna kremku yang masih ada bercak-bercak sperma pak Tan.
“Pak Tatang, ini uang buat pak Tatang” Pak Tan mengeluarkan uang seratus ribuan dan diberikan pada pak Tatang.
“Syaratnya, pak Tatang harus tutup mulut tentang rahasia di kantor ini… ya, sekarang, pak Tatang boleh nikmatin mbak Maya sepuasnya.
“Siap bossss” kata pak Tatang.
Pak Tatang mendorongku ke sofa di ruang pak Tan. Tanpa basa-basi ia pun mengeluarkan penisnya yang berukuran 20 cm. Dengan kasar ia menarik jilbabku hingga kepalaku mengarah ke penisnya.
“Ayo,dimut mbak… kontolnya bapak sudah lama nggak dibasahin nih…” kata pak Tatang disambut dengan tawa pak Tan.
Tanpa aku sadar, pak Tan telah datang dengan membawa sebuah handicam untuk merekam persetubuhanku dengan pak Tatang.
“Hehehe, kamu memang cocok jadi bintang bokep. Apalagi bokep cewek berjilbab hehehehe…”
“Mhhhh… oukhhhhh……” kepalaku yang berjilbab itu maju mundur mengulum penis pak tatang yang keras.
Laki-laki duda berusia 50 tahun itu nampak merem melek menikmati kulumanku. Ia duduk di sofa, sedangkan aku kini tersimpuh di lantai ruang itu.
“Ohhh… mbak Maya… ohhhh… kuluman mbak lebih enak dari lonte pelabuhan hhhhhh… mhhhh..”
Setelah puas dengan mulutku, pak Tatang menyuruhku untuk terlentang di sofa. Dengan rakus, ia pun mengulumi payudaraku, dan menggigit-ggit putingnya yang mungil kecoklatan itu…
“Owhhhh… mhhhh… pak Tatang…. sakkkittttt….”
Pak Tatang semakin liar, mengulum putingku. Satu tangannya memilin-milin payudaraku yang lain, sedang tangan satunya lagi memainkan klitorisnya. Kini aku merasakan kegelian, kurasakan jari-jari pak Tatang menusuk-nusuk liang vaginaku.
Pak Tatang kemudian melebarkan kedua pahaku dan blessssssssssssssssss…. penis pak Tatang pun terjepit dalam liang nikmatku. Tubuhku terguncang-guncang, sementara tangan pak Tatang sibuk memilin-milin putingku.
”Oohhhh, mbak Maya…. tempikmu enak banget….. bapak belum pernah ngrasain tempik kaya punya mbak Maya…”
Tiba-tiba pak Tatang menghentikan genjotannya, dan menarik penisnya. Ia membalik tubuhku hingga tengkurap, lalu menyuruhku menungging. Aku hanya pasrah mengikuti arahan pak Tatang.
Dalam posisi menungging, sekali lagi pak Tatang menyodokkan penisnya dalam liang nikmatku. Dengan sodokan-sodokanya yang keras, tubuhku pun terguncang-guncang. Tangannya meremasi payudaraku dan sesekali menampar paha dan pantatku hingga terasa pedih. Aku diperlakukannya seperti seekor kuda tunggangan atau sebuah boneka seks. Aku hanya bisa pasrah menerima perlakuan itu.
“Mhhhh,… tempik lonte jilbaban ternyata enak… mhhhh…ouhhhh” racau pak Tatang saat penisnya terjepit dalam liang kenikmatan.
Pak Tatang yang telah lama menduda, dan selama ini memuaskan hasrat seksnya dengan pelacur pelabuhan, yang tentu saja tua-tua dan tidak higienis. Kini penis pak Tatang berkesempatan untuk menikmati liang vagina seorang wanita muda berjilbab, yang liang vaginanya selalu terjaga dan terawat. Bahkan pria kaya dan tampan pun belum tentu kuijinkan untuk bisa menjepitkan penisnya dalam lubang vaginaku, kecuali menikahiku, namun kini, seorang pesuruh kantor yang tua malah berkesempatan menikmati liang vagina miliku dengan gratis… ohhhhh… nasibku….
Bukan hanya liang vaginaku, penis pak Tatang pun kini telah merasakan pula jepitan lubang anusku. Kali ini tidak terlalu sakit… justru anehnya, akupun mulai menikmati permainan pak Tatang.
Pak Tatang menarik penisnya, lalu menarik jilbabku hingga kepalaku mendekat kearah penisnya. Tangan satunya sedikit mencekik leherku, sehingga mulutku terbuka, dan
“Akhhhhhh….” teriakan pak Tatang saat orgasme.
Crotttt… croootttttt… croottttt…. cairan putih hangat masuk seluruhnya ke mulutku. Bukan hanya itu, pak Tatang pun menyuruhku untuk menelan semua spermanya.
Hueekkkkkkk…. rasanya muak sekali. Namun aku terpaksa nampak sisa-sisa sperma mengalir dari sela-sela bibirku, hingga menambah noda di jilbab kremku. Sisa-sisa sperma yang ada di lantai dan sofa pun harus kujilati pula.
Semua adegan itu direkam oleh pak Tan. Pak Tan mengancam, jika aku melaporkan kejadian ini pada polisi, atau tidak mau menuruti kehendaknya, maka video itu akan tersebar. Kejadian di kantor saat itu barulah sebuah awal penderitaanku. Pak Tan ternyata menjualku pada para pria hidung belang, bukan sekedar untuk membayar hutangku, namun juga untuk membiayai bironya yang hampir bangkrut itu. Dengan jilbab di kepala dan wajahku yang keibuan, banyak bos-bos yang rela merogoh koceknya dalam-dalam untuk diberikan pada pak Tan, demi memperoleh kesempatan menjepitkan penisnya ke dalam liang vagina dan anusku, dengan tetap mengenakan jilbabku. Aku heran, beberapa orang yang memakaiku justru lebih suka menganalku disamping menyodok vaginaku.
Ramuan keluarga yang aku gunakan membuat lubang anusku selalu sempit, bersih dan tidak berbau busuk. Bahkan lebih ‘menggigit’.
Bahkan pak Tan pernah sekedar iseng mengumpankanku pada sekelompok supir truk yang sedang mabuk, sehinga aku disetubuhi beramai-ramai di atas bak truk. Dia memasangiku kamera kecil, sehingga ia bisa merekamnya dari mobilnya yang parkir di suatu tempat.
Lain waktu, aku akan mengungkapkan pengakuanku ketika di pakai oleh salah seorang anggota DPRD di sebuah villa di daerah pegunungan.